TPK Koja Prioritaskan Digitalisasi dan Otomatisasi Layanan
TPK Koja menjadi terminal peti kemas yang pertama menerapkan ISO 9001:2015 di antara perusahaan-perusahaan sejenis lainnya di Tanjung Priok
Editor: Eko Sutriyanto
Salah satu manfaat penerapan ISO 9001:2015 antara lain peningkatan rasio bongkar muat petikemas dari kapal atau Box Crane per Hour (BCH).
Imam menjelaskan rata-rata BCH TPK Koja per September 2017 sudah mencapai 23 boks per jam, meningkat dari periode yang sama tahun lalu 20. Selain itu, throughput TPK Koja di pengujung tahun 2017 diprediksi bakal mencapai 1 juta TEUs (Twenty-footer Equivalent Unit) bila mengacu pada throughput bulan Januari sampai Agustus 2017 yang telah mencapai 654.677 TEUs.
Dia menilai TPK Koja sebagai the second biggest market leader di Tanjung Priok harus mengutamakan mutu, kualitas, dan efisiensi untuk dapat bersaing di antara pelabuhan terminal petikemas. Selain itu, TPK Koja juga dalam proses mengembangkan teknologi digital untuk mendukung pertumbuhan ke depan.
“Digitalisasi dan otomatisasi adalah keniscayaan yang sedang terjadi di TPK Koja. Sebagai contoh para pelanggan telah melakukan billing secara elektronik. Customer membuat sendiri billing, dan memasukkan sendiri pembayaran secara cash-less atau elektronis. Berbeda dengan salah satu kompetitor yang masih manual. Ini memang tuntutan dari pelanggan,” paparnya.
Imam berharap dengan penerapan ISO 9001:2015 serta penerapan efisiensi di TPK Koja mampu membuat perusahaan terus bertumbuh ke depan. Dia juga berharap TPK Koja masih dipercaya untuk meneruskan pengoperasian dermaga utara ataupun penugasan lain dari induk usaha.
Corporate Secretary TPK Koja, Nuryono Arief, menyebutkan selain penerapan ISO 9001:2015, salah satu keberhasilan TPK Koja adalah menjadi peringkat satu dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) di antara belasan anak usaha PT Pelindo II sepanjang tahun 2016 dan tahun 2015.
Dalam penilaian tersebut, TPK Koja mendapatkan angka 82,03 untuk tahun buku 2016 dan angka sebelumnya atas nilai GCG kami di tahun 2015 adalah 73,81.
“Manajemen TPK Koja bertekad untuk meningkatkan produktivitas guna memastikan kegiataan arus barang berjalan dengan lancar di Pelabuhan Tanjung Priok, tanpa mengesampingkan penerapan GCG dan ISO 9001:2015,” tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.