TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Jadwal penerbangan dari maskapai Garuda Indonesia masih bermasalah, walau maskapai pelat merah ini mengklaim sudah mengurai permasalahan yang membuat tak nyaman bagi ribuan calon penumpang itu pada Sabtu (2/12/2017).

"Masih banyak delay. Ini saya mau terbang ke Jakarta dari Solo dengan GA 227 jam 14.15 sampai sekarang tak jelas berangkat jam berapa. Di konter Garuda tak bisa mendapat jawaban yang memuaskan sehingga membuat resah calon penumpang," ungkap salah seorang calon penumpang bernama Handi di Solo, Minggu (3/12/2017).

Pria yang mengaku pergi bersama rombongan keluarga ini mengharapkan Garuda untuk lebih transparan dan cepat memberikan informasi ke pelanggan agar tidak menimbulkan keresahan. "Informasi dan kepastian yang kita butuhkan," pungkasnya.

Sebelumnya, sejak 1 Desember 2017 maskapai Garuda Indonesia dihujani banyak keluhan dari para penumpangnya terkait banyaknya penerbangan yang mengalami keterlambatan.

Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, keterlambatan penerbangan di beberapa lokasi tersebut sebagai dampak dari letusan Gunung Agung di Bali.

Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Lombok kemarin membuat Garuda Indonesia melakukan rotasi pesawat. Alhasil, saat ini penyesuaian Garuda Indonesia pasca dibuka kembalinya dua bandara tersebut, memakan waktu.

Saat ini seluruh penerbangan Garuda Indonesia dari seluruh wilayah ada sekitar 550 penerbangan. Adapun jumlah penerbangan per hari dari Jakarta sebanyak 174 penerbangan.

Pengamat Penerbangan dari Universitas Gadjah Mada Arista Atmadjati mengatakan alasan Garuda Indonesia delay akibat penjadwalan ulang pascaletusan Gunung Agung, Siklon Cempaka dan Siklon Dahlia kurang tepat.

Menurut Arista, delay ini hanya terjadi pada Garuda Indonesia, bukan maskapai lain seperti Lion Air Group ataupun Sriwijaya Air.