Bambang PS Brodjonegoro: Ekonomi Indonesia Akan Tetap Stabil di Tahun Politik
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap stabil meski menghadapi tahun politik.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
![Bambang PS Brodjonegoro: Ekonomi Indonesia Akan Tetap Stabil di Tahun Politik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bambang-ps-brodjonegoro_20171218_220528.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun depan Indonesia akan memasuki tahun pokitik yang ditandai dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dan persiapan Pemilihan Presiden 2019.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap stabil meski menghadapi tahun politik.
Hal tersebut melihat dari pengalaman Pilkada dan Pemilu sebelumnya yang berlangsung secara aman.
"Dari pengalaman pemilu sebelumnya, tahun politik potensi konsumsi alami pertumbuhan tinggi. Apa lagi setelah BPS memisahkan konsumsi rumah tangga dan konsumsi non tumah tangga, khususnya non rumah tangga terkait politik," tutur Bambang dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB)-9 di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2017).
Mantan Menteri Keuangan itu memperkirakan, konsumsi non rumah tangga pada tahun politik mendatang juga akan mengalami pertumbuhan pesat.
Pasalnya belanja kaos, spanduk, stiker dan alat yang lainnya untuk kebutuhan kampanye dipastikan akan meningkat drastis.
"Namanya kampanye, semacam marketing jual ide jual tokoh ada kegiatan barang konsumsi," ungkap Bambang.
Baca: Kebijakan Bank BRI soal Nikah Sekantor
Dengan peningkatan konsumsi non rumah tangga itu diharapkan dapat menutupi sisi investasi yang melemah dikarenakan para pengusaha masih 'wait and see' dengan adanya tahun politik.
"Tahun pemilu investasi swasta melambat, wait and see," ujar Bambang.
Sementara itu Bambang menargetkan tahub 2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,4 persen.
"Outlook 2018, Pertumbuhan ekonomi prediksinya 5,4 persen, untuk ketimpangan atau rasio gini kita harapkan semakin rendah, posisi terakhir 0,393 kita harapkan tahun depan 0,38," kata Bambang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.