Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi Alirkan Listrik ke Papua Demi Wujudkan Keadilan

Saat bermalam di Kota Sorong hari Selasa (19/12/2017), Jokowi merasakan langsung listrik biarpet yang selama ini dialami warga Papua.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Jokowi Alirkan Listrik ke Papua Demi Wujudkan Keadilan
youtube
Presiden Joko Widodo menanyakan kejadian listrik hidup mati kepada warga Nabire bernama Lidia, saat meresmikan PLTMG Nabire, Papua, Rabu (20/12/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pemerintah mewujudkan program listrik 35 ribu megawatt di seluruh Tanah Air, termasuk di daerah pelosok di Papua adalah demi mewujudkan rasa keadilan di masyarakat.

Hari Rabu, 20 Desember 2017, kemarin Presiden Jokowi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire 20 MW dan PLTMG Jayapura 50 MW serta launching 74 desa baru berlistrik Papua dan Papua Barat di Kelurahan Kali Bobo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua.

Beroperasinya kedua PLTMG ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan listrik bagi masyarakat yang berada di kedua wilayah tersebut. Selain itu juga diharapkan dapat mendorong masuknya investor.

Saat bermalam di Kota Sorong hari Selasa (19/12/2017), Jokowi merasakan langsung listrik biarpet yang selama ini dialami warga Papua.

"Tadi malam saya menginap di Kota Sorong. Di hotel, mati lampu tiga kali. Malam ini, saya mau nginepkan, nginepnya di Nabire. Saya mau cek mati lampu enggak nanti malam," ujar Presiden.

Presiden juga menyampaikan bahwa hingga saat ini masih terdapat 3.000 desa yang belum teraliri listrik. “Tapi yang paling banyak 2.000 desa itu di tanah Papua,” ucapnya.

Melihat fakta tersebut, Jokowi memerintahkan jajarannya mengatasi masalah listrik biarpet serta membangun listrik untuk desa di tanah Papua. Meskipun tidak mudah, namun Presiden yakin listrik akan menerangi seluruh tanah Papua pada tahun 2019 mendatang.

Berita Rekomendasi

"Kita lihat, bergunung-gunung, nyebur. Setelah nyebur digotong ke atas bukit. Medannya memang sangat berat. Seberat apapun medan harus bisa ditaklukan dan desa-desa harus terang benderang," tuturnya.

Tidak  heranm untuk membangun listrik pada sebuah desa di Papua memerlukan anggaran yang lebih besar dibandingkan di tempat lain.

Seperti disampaikan Menteri ESDM, untuk membangun listrik di desa yang berada di Papua memerlukan biaya sebesar Rp2 miliar setiap desanya, di tempat lain memerlukan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk satu desa.

"Ini bukan mahal dan murah. Ini keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Presiden.

Baca: Alfiansyah Dihabisi di Dekat Perlintasan Kereta Api Tambora, Ini Jeritan Hati Ibunya

Presiden juga berpesan kepada jajarannya untuk selalu mengutamakan dan memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

"Ini mesti hati-hati. Pelayanan kepada rakyat harus diberikan sebaik-baiknya," ucap Presiden.

Utamanya pelayanan di bidang kelistrikan yang menjadi salah satu kebutuhan pokok rakyat untuk menjalani kegiatan sehari-hari dan mengembangkan perekonomian tanah Papua.

"Listrik menjadi kunci investasi di Papua," kata Presiden dikutip Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut adalah Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas