Libur Akhir Tahun Telah Tiba, Ini Antisipasi Jasa Marga Antisipasi Kepadatan di Ruas Tol
Akan dilakukan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang pada tanggal 22-23 Desember 2017 dan 29-30 Desember 2017.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru 2018, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyiapkan langkah antisipasi menghadapi kepadatan arus lalu lintas di jalan tol, terutama di gerbang-gerbang tol tertentu.
Agus Setiawan, Corporate Secretary Jasa Marga mengatakan, untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2018, pihaknya akan melakukan sejumlah upaya.
Di antaranya, melalui pendistribusian/pengurangan beban lalu lintas di segmen jalan tol pada kondisi peak hour dan pengalihan rute perjalanan di tol (keluar GT Cikarang Barat 3) dan pengalihan arus lalin ke jalan arteri alternatif berdasarkan diskresi kepolisian.
Pihaknya juga akan melakukan monitoring dan pengendalian konsistensi pelaksanaan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang pada tanggal 22-23 Desember 2017 dan 29-30 Desember 2017.
Antisipasi lain, Jasa Marga akan melakukan optimalisasi kapasitas lajur melalui pemberlakuan contraflow berdasarkan diskresi kepolisian, otomatisasi pemasangan rubbercone untuk contraflow dengan rubbercone machine, dan menggeser MCB Proyek di Km 21 dan Km 37 Tol Jakarta-Cikampek.
"Kita juga akan melakukan penambahan kapasitas lajur Jalan Tol Prof.Soedijatmo Km 28+200 sampai. Km 30+600 arah Cengkareng," kata Agus Setiawan.
Baca: Puncak Arus Mudik Libur Natal Diprediksi H-3, Trafik di GT Cikarang Utama Akan Melonjak 30 Persen
Untuk minimalisir gangguan lalu lintas, menyambut libur akhir tahun ini Jasa Marga akan menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan angkutan barang dengan 3 sumbu atau lebih mulai 22-23 Desember 2017 dan 29 sampai 30 Desember 2017 pada ruas jalan tol.
Pihaknya juga akan menghentikan kegiatan proyek selama libur panjang pada 22 Desember 2017 sampai 2 Januari 2018 dan mempercepat response time penanganan gangguan lalu lintas dengan penempatan petugas di lokasi rawan kepadatan dan penambahan kendaraan layanan lalu lintas (derek, crane, ambulans).
Langkah lainnya adalah penempatan VMS Mobile pada lokasi strategis sebelum TIP yang menginformasikan situasi TI dan penyampaian update informasi secara periodik situasi rest area melalui VMS terdekat sebagai informasi dini kepada pengguna jalan agar tidak perlu masuk rest area yang telah penuh.
Lokasi proyek LRT (KM 6 A dan Km 8 A) di Tol Japek juga akan dimanfaatkan sebagai lokasi storage kendaraan yang mengalami gangguan.
