Jokowi Bakal Tutup Perdagangan Saham 2017 di BEI
Presiden Joko Widodo akan menutup perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan menutup perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017, melalui penekanan 'palm handscreen' di lantai bursa.
Penutupan perdagangan saham dilakukan oleh Presiden, merupakan sejarah baru karena tahun-tahun sebelumnya ditutup oleh wakil presiden ataupun menteri, dimana Presiden biasanya dijadwalkan membuka perdagangan.
"Ini adalah penutupan perdagangan pertama kali oleh Presiden, bisanya Presiden di pembukaan, beliau akan memberikan arahan, kemudian nanti mudah-mudahan ada dialog dengan pelaku pasar," tutur Direktur Pengembangan Nicky Hogan, Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Baca: Rivaldo Bawuo Lupakan Sejenak Bersaing di Lini Depan Arema
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini dibuka mengalami kenaikan 0,18 persen atau 11,57 poin ke level 6.325,62.
Terdapat 117 saham mengalami penguatan dan sebanyak 56 saham melemah, dimana ada 396 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.
Vice President Research Departemen Indosursa Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih akan menghijau pada akhir perdagangan hari ini karena beberapa sentimen positif.
Dirinya, memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran level 6.073 hingga 6.341. "IHSG berpotensi bergerak naik," ucap William.
Pantauan Tribun di lokasi, karpet merah membentang panjang dari pintu lobi hingga ruangan tempat penutupan perdagangan di main hall Bursa Efek Indonesia.
Di sisi kiri karpet merah dipamerkan beberapa belasan hasil karya foto yang mencerminkan kegiatan Bursa Efek Indonesia dalam mengkampanyekan Yuk Nabung Saham.