ESDM: Lifting Migas 2017 Tidak Jelek-jelek Banget
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai pencapaian lifting minyak dan gas (migas) sepanjang 2017 tidak terlalu buruk.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai pencapaian lifting minyak dan gas (migas) sepanjang 2017 tidak terlalu buruk.
Seperti diketahui, dalam catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi lifting migas Indonesia pada 2017 mencapai 1,94 juta barel oil equivalent per day (BOEPD) atau 98,9 persen dari target yang telah ditetapkan di APBN Perubahan 2017 sebesar 1,96 juta BOEPD.
"Mencapai 98,9 persen dari target itu gak jelek-jelek banget," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial, Selasa (9/1/2018).
Ego memaparkan pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan lifting migas. Salah satu caranya memperkuat integritas dan mempersiapkan peralatan serta teknologi baru.
Hal yang menurut Ego cukup menggembirakan adalah capaian penerimaan negara dari sektor hulu migas melebihi target. Realisasinya pada 2017 sudah mencapai Rp 138 triliun, padahal di dalam target APBN-P 2017 sebesar Rp 118,4 triliun.
"Penerimaan mencapai 117 persen dari target di APBN-P 2017," kata Ego.
Ego menambahkan penerimaan negara dari subsektor migas menunjukkan pembagian hasil dari kontraktor cukup baik yakni 45 persen. Sedangkan pada periode 2015-2016 masih berkisar 3 sampai 40 persen.
"Di tahun ini kita bisa tembus 45 persen. Selebihnya bagian cost recovery dari kontraktor," papar Ego.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.