Luncurkan Education Protector, Manulife Incar Pertumbuhan Dua Digit di 2018
Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) membidik pertumbuhan dua digit tahun ini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) membidik pertumbuhan dua digit tahun ini. Hal itu melihat kondisi pasar asuransi di Indonesia yang masih potensial, meskipun berada di era tahun politik.
“Pertumbuhan dua digit jelas kami incar. Kami sudah lebih dari 30 tahun di Indonesia, sudah melewati banyak masa, jadi tahun politik tidak akan terlalu berpengaruh. Kami tetap optimistis tren penjualan Manulife tidak lesu,” ujar Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster di sela-sela acara peluncuran produk baru Manulife Education Protector (MEP) di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Hekster optimistis, tahun ini perekonomian Indonesia tetap tumbuh, sehingga penjualan produk asuransi tetap sehat. Hal itulah yang membuat Manulife Indonesia menghadirkan produk MEP pada awal tahun. Produk itu merupakan produk kolaborasi unit link dan tradisional yang memberikan proteksi sekaligus jaminan investasi pasti.
Baca: Barcelona Bakal Obral Gerard Deulofeu Usai Philippe Coutinho Gabung
Ia mengaku kinerja Manulife Indonesia terus membaik tiap tahunnya. Tahun 2017 lalu, kata Hekster, Manulife Indonesia mencetak pencapaian yang bagus. Namun, ia enggan merinci berapa besar pencapaian yang diraih pada 2017. Pencapaian yang bagus juga diyakini akan terjadi tahun ini.
Sepanjang 2016 lampau, Manulife Indonesia meraih pertumbuhan bisnis konsolidasi yang kuat. Pertumbuhan premi bisnis baru meningkat 29% menjadi Rp 3,7 triliun dari sebelumnya Rp 2,9 triliun. Lalu, penjualan produk investasi naik 20 persen menjadi Rp 1,9 triliun dari semula Rp 1,6 triliun, sedangkan penjualan produk asuransi melonjak 39 persen menjadi Rp 1,8 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun.
Potensi pasar di Indonesia sangat besar, hal itu terlihat dari masih rendahnya penetrasi asuransi di Tanah Air. Hal itu menjadi peluang bagi industri asuransi untuk terus bertumbuh.
Produk Unik
Sementara itu, tentang produk terbaru, Hekster menjelaskan, MEP adalah produk reguler unit link yang dihadirkan untuk membantu para orang tua mempersiapkan dana pendidikan bagi anak mereka. Produk itu didistribusikan melalui jalur keagenan.
MEP menjadi solusi terbaru untuk membantu keluarga Indonesia merencanakan tujuan finansial dengan lebih matang.
“Manfaat utama produk ini adalah ketersediaan dana pendidikan di setiap jenjang. Mulai dari sekolah dasar hingga jenjang universitas,” tutur dia.
Ia menambahkan, MEP memberi kepastian dana pendidikan saat anak berusia 18 tahun atau saat akan kuliah. Produk itu memberi manfaat edukasi hingga 170 persen dari target dana pendidikan. Nasabah dapat memilih opsi pembayaran premi 5 tahun atau 10 tahun.
“Impian setiap orang tua adalah dapat memberikan pendidikan terbaik untuk sang buah hati agar mereka dapat menjalani hidup dengan maksimal di tengah berbagai risiko kehidupan. Dengan produk ini kami membantu orang tua mempersiapkan proteksi sejak dini agar anak-anak dapat terus fokus mewujudkan impian dan aspirasi mereka,” papar Hekster.
Ia melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa biaya pendidikan di Indonesia naik rata-rata 10 persen per tahun. Artinya, kata dia, biaya pendidikan saat ini akan menjadi hampir dua kali lipat dalam tujuh tahun ke depan.
“Jadi, menabung saja tidak akan cukup untuk memenuhi biaya pendidikan di masa mendatang yang terus meningkat. Makanya perlu produk cerdas seperti MEP,” tambah Hekster.
Hal senada dikatakan Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie. Menurut dia, akhir-akhir ini semakin banyak universitas yang bisa dipilih orang tua untuk anak-anak mereka. Banyaknya pilihan akan mempengaruhi besaran biaya pendidikan.
Ia mencontohkan, tahun ini biaya masuk kuliah di universitas negeri di Indonesia sekitar Rp 65 juta, sedangkan swasta Rp 147 juta, sedangkan di Melbourne (Australia) sekitar Rp 1,16 miliar. Dalam 18 tahun ke depan, biaya itu akan melonjak tinggi.
Jika dihitung dengan rata-rata pertumbuhan seperti saat ini, maka pada 2035, biaya masuk universitas negeri di Indonesia sekitar Rp 804 juta, sedangkan swasta di Indonesia bisa mencapai Rp 1,8 miliar.
Menurut Jeffrey, dengan MEP, orangtua tidak terlalu khawatir lagi dengan masa depan pendidikan anak mereka. Produk MEP merupakan produk unik pertama di Indonesia yang memberi jaminan pendidkan anak dan pensiun orang tuanya.
“Para orang tua butuh perencanaan finansial yang tepat. Dengan adanya jaminan biaya pendidikan untuk persiapan kuliah dari Manulife Education Protector, orang tua akan lebih tenang dan percaya diri bahwa anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan terbaik,” ujar dia.
Jeffrey menambahkan, MEP juga memberikan banyak manfaat lainnya seperti bonus loyalitas setiap kelipatan lima tahun usia polis, dimulai sejak anak berusia 20 tahun. Lalu ada jaminan dana tambahan saat tertanggung berusia 70 tahun plus adanya nilai investasi saat akhir periode kontrak, serta berlakunya perlindungan jiwa.
Ia melanjutkan, dalam dua tahun terakhir, pihaknya telah melengkapi portofolio produk yang ditawarkan kepada nasabah dengan menambahkan solusi proteksi terhadap penyakit kritis melalui MiUltimate Critical Care, serta solusi manajemen kekayaan dengan MiWealth Assurance.