Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenhub Kebut Pembangunan Sektor Udara Bandara Kertajati Apron Hingga Navigasi

Rencananya bandara yang saat ini memiliki panjang 2.500 dan lebar 60 meter ini akan digunakan untuk embarkasi haji mulai Juli 2018 ini.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Kemenhub Kebut Pembangunan Sektor Udara Bandara Kertajati Apron Hingga Navigasi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra (tengah) didampingi Wakil Kepala Unit Manajemen Proyek (UMP) Ari Widodo (kiri) berbincang dengan seorang pengawas saat meninjau proyek pembangunan BIJB Kertajati di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (13/11/2017). PT BIJB memastikan proyek pembangunan bandara internasional yang dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektar itu telah mencapai pembangunan 67,5 persen dan ditargetkan beroperasi pada April 2018. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menjamin pembangunan Bandara Kertajati di Jawa Barat dari sisi udara baik runway, taxiway, appron, tower hingga operasional navigasinya.

Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, menjabarkan untuk landasan pacu atau runway akan dilakukan perpanjangan agar pesawat berbobot besar atau wide bodi bisa mendarat di Bandara Kertaja.

Rencananya bandara yang saat ini memiliki panjang 2.500 dan lebar 60 meter ini akan digunakan untuk embarkasi haji mulai Juli 2018 ini.

"Untuk itu akan dilakukan perpanjangan runway sepanjang 500 m sehingga panjang runway menjadi 3.000 meter. Kami akan mengawal proses perpanjangan runway tersebut sehingga memenuhi aspek keselamatan penerbangan sesuai aturan yang berlaku," ungkap Agus Santoso, di Jakarta,  Kamis (18/1/2018).

Terkait jalanan desa yang berada di tengah runway yaitu desa Bantarjati dan Desa Sukamulya yang sekarang masih digunakan oleh masyarakat sekitar untuk melintas pun akan ditutup.

Baca: Tiga Provinsi Ini Siap Rilis Obligasi Daerah di 2018

Berita Rekomendasi

"Untuk menghindari gejolak sosial yang timbul jika jalan tersebut ditutup, maka harus dibuatkan jalan lingkar dan memberi edukasi serta pemahaman pada masyarakat sekitar terkait hal tersebut dan terkait keberadaan bandara," papar Agus.

Sedangkan untuk apron yang saat ini memiliki panjang 576 meter dan lebar 151 meter akan dirancang agar bisa digunakan untuk parkir pesawat narrow body sejenis Boeing B737 series dan Airbus A320 series.

Lalu bisa juga dipakai untuk parkir 4 pesawat wide body seperti pesawat Boeng 747 dan B777 series atau Airbus A330 series yang akan digunakan untuk penerbangan haji.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengungkapkan dalam pembangunan penunjang penerbangan tersebut Kemenhub tentunya akan melakukan koordinasi dengan PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan PT. Angkasa Pura (AP) II sebagai calon pengelola bandara tersebut serta Pemerintah Daerah setempat.

"Kami selaku regulator mengajak PT. BIJB, PT. AP II dan Pemda setempat untuk berkoordinasi intensif sehingga operasional bandara nantinya berjalan lancar dan sukses, mengingat waktunya sudah semakin dekat dengan rencana pembukaan bandara," pungkas Agus Santoso

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas