Tahun Ini, Optimisme Pelaku Bisnis di Dunia Diprediksi Menguat
Menurut Grant Thornton International, tingginya optimisme bisnis tersebut didorong dari tiga kekuatan ekonomi dunia
Editor: Sanusi
Meski berbagai indikator masih menunjukkan tren positif dan potensi peningkatan usaha cukup tinggi, Grant Thornton mengingatkan pentingnya keseimbangan investasi dan mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan produktivitas.
“Meskipun tren mesin menggantikan manusia kerap digaungkan, cara mudah dan cepat untuk meningkatkan kapasitas dan memenuhi permintaan pasar adalah dengan mempekerjakan lebih banyak orang,” ujar Francesca Lagerberg, Global Leader Network Development Grant Thornton, dalam keterangan persnya, Jumat (19/1/2018).
Namun, kata dia, hal tersebut hanyalah solusi sementara. Seiring berkurangnya jumlah pengangguran, kian sulit menemukan pekerja baik dari sisi kuantitas maupun kualitas untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas.
Dia juga menekankan pentingnya efisiensi pada proses bisnis agar usaha bisa terus tumbuh. Lonjakan optimisme serta ekspektasi meraih keuntungan tinggi saat ini berada di titik puncak, sejak krisis keuangan global.
Perusahaan harus menghindari segala sesuatu yang bersifat jangka pendek dan meningkatkan investasi untuk pertumbuhan jangka panjangnya.
"Jika tidak, euforia 2018 akan menyisakan masalah di tahun-tahun berikutnya,” lanjut dia.
Menurunnya investasi perusahaan pada teknologi di tiga bulan terakhir cukup mengkhawatirkan mengingat teknologi adalah salah satu keunggulan kompetitif bagi dunia usaha.
Pergerakan menuju otomasi lewat teknologi memang mengancam model usaha tradisional. Namun, di sisi lain dapat dipandang sebagai peluang untuk menjadi lebih produktif dan berkesinambungan.
"Mereka yang mampu menerapkan formula tersebut akan berhasil mengamankan posisi terbaik di saat ekonomi global turun dari level tertinggi saat ini,” pungkas Lagerberg.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Optimisme Pelaku Bisnis di Dunia Diestimasi Menguat di 2018