Incar Pengusaha Digital Printing, Astragraphia Rilis Iridesse™ Production
Dry ink putih juga akan ditambahkan pada jajaran dry ink spesial untuk mengakomodasi percetakan pada kertas berwarna gelap
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Astragraphia Document Solution memperkenakan Iridesse™1 Production Press, sebuah printer high-end untuk kalangan profesional.
Printer produksi terbaru dengan print engine enam warna ini mampu mencetak warna-warna spesial termasuk metalik dengan metode single pass, menggunakan tambahan hingga dua dry ink spesial warna emas, silver, bening, dan putih
Dengan single-pass print engine enam warna yang baru dikembangkan ini, Iridesse™ Production Press dapat mencetak gambar dengan proses cetak warna xerographic menggunakan hingga dua dry ink spesial warna emas, silver, bening (spot UV) sebagai tambahan dari tinta umum yang berwarna cyan, magenta, yellow, dan black (CMYK).
Dry ink putih juga akan ditambahkan pada jajaran dry ink spesial untuk mengakomodasi percetakan pada kertas berwarna gelap maupun kertas spesial lain.
"Dibandingkan dengan printer yang menggunakan tinta konvensional CMYK, dry ink spesial ini dapat memperluas berbagai ekspresi, menghasilkan hasil akhir yang premium, sehingga dapat menambah nilai pada aktivitas marketing," kata Arifin Pranoto, Direktur PT Astra Graphia Tbk, Sabtu (27/1/2018).
Baca: Dirjen Dukcapil: Ketika Data Center Kita Besar, Masyarakat Tinggal Tap di Finger Print
Printer yang baru saja diluncurkan ini memungkinkan lapisan dry ink CMYK untuk diproses di atas lapiran dry ink spesial. Begitu pula sebaliknya, dry ink spesial dapat di proses di atas lapisan dry ink CMYK, seperti produk sebelumnya, yaitu Color 1000i Press.
"Jika printer konvensional lain harus menggabungkan tinta silver untuk menghasilkan tinta metalik, produk baru ini mampu mencetak beberapa warna metalik secara langsung dalam satu proses cetak," katanya.
Saat peluncuran Iridesse™ Production Press, Astragraphia menggandeng komunitas Sastra Lintas Rupa, sekelompok insan muda kreatif yang menerjemahkan arsip-arsip karya sastra ke dalam media visual.
"Astragraphia memberikan dukungan kepada Sastra Lintas Rupa untuk mencetak kartu pos dengan visualisasi dari karya sastra dari arsip tahun 1945. Penjualan ini nantinya akan dialokasikan untuk pengelolaan Gedung Arsip HB Jassin," katanya.
Sastra Lintas Rupa mengajak masyarakat untuk meningkatkan kembali kepedulian terhadap pengelolaan arsip dengan metode yang lebih modern, khususnya yang terdapat di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin yang berlokasi di Komplek Taman Ismail Marzuki.
Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin yang dikelola secara independen ini biasanya hanya dikunjungi oleh para peminat sastra yang sedang membuat tulisan, misalnya skripsi, essay, atau penelitian lain.
“Desain bukan hanya mementingkan keindahan, makna dari tiap desain yang dihasilkan juga perlu dipertimbangkan. Melalui komunitas Sastra Lintas Rupa, kami memiliki cita-cita untuk memecahkan permasalahan sosial mengenai pengelolaan arsip yang mulai terbengkalai melalui karya desain," ujar Garyanes Yulius, salah satu pendiri Komunitas Sastra Lintas Rupa.