Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak dari 5,5 Miliar Dolar Jadi 6,071 Miliar Dolar

Dengan asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp 13.500, maka nilai investasi dari proyek kereta cepat itu pada saat ini mencapai Rp 81,96 triliun.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak dari 5,5 Miliar Dolar Jadi  6,071 Miliar Dolar
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

Laporan Reporter Kontan, Ramadhani Prihatini

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta- Bandung membengkak. Perhitungan terakhir yang disampaikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kepada pemerintah, nilai investasi dari proyek tersebut kini tembus US$ 6,071 miliar.

Jika dibandingkan dengan penawaran yang diberikan China pada waktu pertama kali menyatakan minat mengerjakan proyek itu, nilai proyek tersebut membengkak US$ 571 juta. Menurut catatan KONTAN, penawaran investasi yang diajukan China ke Indonesia pada tahun 2016 hanya sebesar US$ 5,5 miliar.

Dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 13.500, maka nilai investasi dari proyek kereta cepat itu pada saat ini mencapai Rp 81,96 triliun

Plt Direktur Utama KCIC Dwi Windarto mengatakan, pembengkakan nilai investasi disebabkan oleh perubahan konstruksi di beberapa titik proyek.

"Kenaikan juga terjadi karena adanya asuransi dan debt service reserve account yang harus ditanggung KCIC karena pinjamannya," katanya usai mengikuti rapat koordinasi terkait proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Selasa (20/2).

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembengkakan investasi akibat permintaan jaminan dari Bank Pembangunan China (CDB) selaku kreditur proyek, masih terbilang wajar.

Berita Rekomendasi

Apalagi saat ini pelaksanaan proyek kereta cepat Jakarta- Bandung saat ini memang masih menghadapi kendala.

Baca: YLKI Protes Kenaikan Tarif Airport Tax di Bandara Soekarno-Hatta

"Yang penting, bagaimana dalam 50 tahun kita bisa mengembalikan pinjaman. Ini bukan lagi proyek yang mau maju atau tidak. Ini sudah pasti berjalan," kata Luhut.

Banyak masalah

Pelaksanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung walaupun sudah dicanangkan pembangunannya oleh Presiden Jokowi sejak awal 2016 memang belum menunjukkan perkembangan menggembirakan.

Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, kendala datang dari proses pengadaan lahan.

Selain pembebasan lahan, proyek juga masih terkatung- katung lantaran pinjaman sebesar US$ 4,498 miliar dari CDB sampai saat ini belum juga cair.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas