Aturan Ganjil Genap Mulai 12 Maret di Tol Cikampek, Pengusaha Truk Menuntut Kompensasi
"Berikan pada waktu jam berangkat dan pulang kerja, tapi tarifnya yang murah saja,"ujar Djoko.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Ramadhani Prihatini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta memberikan kompensasi terhadap pengaturan ganjil-genap di pintu tol Cikampek, Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Lantaran masyarakat dan pelaku usaha logistik terkena dampak atas pembatasan tersebut.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman meminta, pemerintah untuk mempercepat pembangunan sejumlah jalan, pasalnya dengan pembatasan tersebut membuat truk logistik mempercepat jam kerja.
Pihaknya meminta percepatan pembangunan pada ruas tol Cilincing-Cibitung, tol Becakayu, penertiban jalan Kalimalang, serta jalur antar kawasan industri.
"Itu harus dibereskan, jadi kita punya alternatif," jelas Kyatmaja kepada KONTAN, Senin (5/3/2018).
Terpisah, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, meminta pemerintah untuk segera merevitalisasi sarana dan prasarana angkutan umum.
Baca: Wow, Hotman Paris Beli Dasi Seharga 2 Toyota Kijang Usai Tangani Kepailitan di Singapura
Baca: Taksi Terbang Akan Jadi Transportasi Masa Depan
Tapi sambil menunggu perbaikan itu, menurutnya penyediaan bus umum yang menjemput langsung dari titik perumahan, akan bisa mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi.
"Berikan pada waktu jam berangkat dan pulang kerja, tapi tarifnya yang murah saja,"ujar Djoko.
Dia berharap jika dalam waktu dekat pemerintah pusar belum memiliki anggaran untuk bus penjemputan tersebut di tahun ini.
Djoko menilai pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa turut membantu penyediaan bus ini dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).