Targetkan Remitansi Capai Rp 7,5 Triliun, BNI Buka Layanan Mobile Remitance di Luar Negeri
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tahun ini akan menggeber bisnis remitansinya dengan menerapkan teknologi informasi.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tahun ini akan menggeber bisnis remitansinya dengan menerapkan teknologi canggih.
Bank plat merah ini segera meluncurkan aplikasi BNI Mobile Remittance yang mengarah sasaran pada para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri.
Henry Panjaitan, GM Internasional BNI mengatakan, sebagai langkah awal, pihaknya akan meluncurkan program tersebut di Singapura pada 11 Maret 2018 nanti.
"Pertama di Singapura, tahun ini ditargetkan semua kantor BNI di ASEAN mengaplikasikannya," kata Henry di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Dengan teknologi ini, jelasnya para nasabah nantinya akan dengan mudah mengirimkan uangnya dari tempat mereka bekerja di luar negeri ke keluarganya di Indonesia. Hanya dengan membuka ponsel, uang sudah bisa terkirim.
Ia menjelaskan, bisnis di sektor ini sangat menjanjikan. Dana pihak ketiga (DPK) dari pekerja migran Indonesia (PMI) cukup besar.
Menurutnya, sampai akhir 2017 lalu, realisasi bisnis remitansi BNI mencapai Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun.
"Bisnis remitansi kami bisa mencapai Rp 7,5 triliun atau tumbuh 25 persen," jelasnya.
Agar lebih mudah menjalankannya, BNI menggandeng fintech lokal dan jaringan lokal Singpost.
Henry mengatakan, pesaing utama bisnis remitansi BNI justru datang dari pemain non bank seperti Western Union dan Money Gram.
Karenanya, BNI akan menerapkan biaya pengiriman uang yang lebih murah dari dua perusahaan global tersebut.
"Kalau Western Union dan Money Gram mematok tarif 7-8 Dolar Singapura, kami mengutip biaya 5 dolar Singapura," ujarnya.