Investor Asing Terus Tarik Dana dari Pasar Modal, Net Sell Sejak Awal Tahun Rp 13,50 Triliun
Bila dihitung sejak awal tahun, net sell asing di bursa saham sudah mencapai Rp 13,50 triliun.
Editor: Choirul Arifin
![Investor Asing Terus Tarik Dana dari Pasar Modal, Net Sell Sejak Awal Tahun Rp 13,50 Triliun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembukaan-ihsg-usai-libur-lebaran_20170703_160632.jpg)
Laporan Reporter Kontan, Dede Suprayitno dan Dimas Andi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investor asing tampak masih terus menarik dana dari pasar Indonesia. Di bulan ini saja, asing sudah mencetak posisi net sell Rp 4,93 triliun di bursa saham.
Bila dihitung sejak awal tahun, net sell asing di bursa saham sudah mencapai Rp 13,50 triliun.
Pasar obligasi, terutama obligasi pemerintah, juga mengalami hal serupa. Direktorat Jenderal Pembiayaan Pengelolaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, porsi kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) per 7 Maret lalu tinggal sebesar Rp 831,65 triliun.
Buat perbandingan, di 1 Februari lalu, kepemilikan asing sempat mencapai angka Rp 864,73 triliun.
Jadi, kepemilikan asing di SBN sempat naik dibanding posisi di akhir 2017, yakni Rp 836,15 triliun.
Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, penurunan kepemilikan asing di SBN terjadi karena kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Apalagi, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell sudah mengindikasikan suku bunga acuan AS bisa naik lebih dari tiga kali tahun ini.
Baca: Terbang Naik Citilink, Kini Bisa Sambil Internetan Gratis
Baca: Kota Bogor Sebentar Lagi Punya Bus Pelesir, Desainnya Unik
Hal ini didukung membaiknya data-data ekonomi AS selama Februari, salah satunya data inflasi. "Investor asing berupaya menyesuaikan kembali portofolio mereka akibat sentimen Fed fund rate," kata Desmon, Kamis (8/3/2018).
Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar menuturkan, aksi jual yang dilakukan oleh investor asing di pasar modal Indonesia sulit dihindari, akibat kuatnya sentimen eksternal.
Ditambah lagi, sentimen tersebut mempengaruhi posisi nilai tukar rupiah, yang sejatinya berperan besar terhadap stabilitas pasar.
Pulang kampung