Zero Accident 2017 jadi Modal Penerbangan Indonesia Hadapi Uni Eropa
Sektor penerbangan nasional baik regulator maupun operator menyatakan siap untuk menghadapi assesment
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sektor penerbangan nasional baik regulator maupun operator menyatakan siap untuk menghadapi assesment yang akan dilakukan oleh tim dari Uni Eropa mulai 12 hingga 21 Maret 2018.
Kesiapan tersebut ditandai dengan pencapaian-pencapaian penerbangan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya, Indonesia telah berhasil lulus dari evaluasi FAA USA dengan peningkatan menjadi kategori I dari sebelumnya kategori II serta telah lulus dari evaluasi ICAO dengan nilai tinggi (81%) dari persyaratan 60% pemenuhan Safety.
Selain itu sepanjang tahun 2017 sama sekali tidak ada kecelakaan pesawat yang sampai menelan korban penumpang (zerro accident).
Sedangkan dari catatan, jumlah penumpang meninggal dari tahun tahun sebelumnya adalah tahun 2014 : 160, tahun 2015 : 40, tahun 2016 : 8 penumpang meninggal dan tahun 2017 : 0.
Ini merupakan bukti nyata dari peningkatan keselamatan penerbangan di Indonesia beberapa tahun terakhir.
Persiapan-persiapan di delapan area penerbangan seperti yang dipersyaratkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), yaitu Legislation (LEG), Organization (ORG), Personnel Licensing (PEL), Airworthiness (AIR), Operations (OPS), Air Navigation (ANS), Aircraft Investigation (AIG) dan Aerodromes (AGA) sudah kelar.
"Kita telah mendapatkan nilai yang sangat baik dalam hal efektivitas implementasinya yaitu di atas 80 persen. Namun yang akan dievaluasi oleh Uni Eropa adalah terkait Organisasi Ditjen Perhubungan Udara dalam hal Lisensi Personil dan Aircraft Operation & Airworthiness. Jadi kami siap untuk di assesment oleh Uni Eropa," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso. dalam keterangan persnya, Senin (12/3/2018).
Agus juga menyatakan bahwa regulator dan operator penerbangan Indonesia akan bekerjasama dengan baik dengan tim assesment Uni Eropa sehingga proses dan hasil assesment juga akan baik bagi semua pihak.
Terkait assesment, Uni Eropa mengirim tim yang terdiri dari 8 auditor yang berasal dari 5 negara yaitu Belgia, Rumania, Spanyol, Belanda dan Italia.