TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mandiri Utama Finance (MUF) memasuki tahun 2018, dengan penuh optimis setelah menutup tahun 2017 dengan prestasi yang sangat baik.

Selama tahun 2017, MUF berhasil  pembukukan total pembiayaan sebesar Rp. 7.3 Trilliun dengan pertumbuhan sebesar 151%  dibandingkan tahun 2016.

Pencapaian pertumbuhan yang positif tersebut ditunjang dengan pertumbuhan di semua portofolio bisnisnya yaitu mobil baru, mobil bekas, motor baru, motor bekas dan multiguna.

MUF sendiri merupakan salah satu perusahaan pembiayaan dengan jenis portofolio yang sangat lengkap di pasar pembiayaan.

Ditahun 2018, MUF menargetkan pembiayaan sebesar 10,1 Trilliun atau tumbuh sebesar 39% dibandingkan tahun 2017.

Meski pertumbuhan pasar otomotif cenderung stabil di kisaran 5%, MUF tetap optimistis mampu mencapai pertumbuhan positif melalui strategi penjualan yang tepat sasaran.

“Kami optimistis bahwa target pembiayaan kami di tahun 2018 bisa dicapai, melalui strategi penjualan yang tepat sasaran," ungkap Stanley Atmadja, Direktur Utama MUF.

Dalam mencapai targetnya di tahun 2018, MUF akan mengandalkan tiga pilar penjualan utama.

Pertama, pembiayaan reguler melalui rekanan dealer, showroom dan mitra MUF. Kedua, pembiayaan melalui jaringan dan basis data nasabah Bank Mandiri.

MUF telah membangun kerjasama dan sinergi dengan Bank Mandiri untuk produk pembiayaan Mandiri KKB MUF (Kredit Kendaraan Bermotor) yang menawarkan bunga ringan bagi nasabah Bank Mandiri.

Produk Mandiri KKB MUF tersebut dapat diperoleh nasabah melalui semua jaringan cabang Bank Mandiri.

Ketiga, pembiayaan melalui produk Syariah untuk melayani nasabah berbasis religi. Khusus untuk yang ketiga, MUF telah menyiapkan Unit Usaha Syariah (UUS) sebagai unit bisnis untuk masuk ke pasar.

Memasuki tahun 2018, MUF juga menyiapkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan layanan dan benefit bagi nasabah.

Untuk meningkatkan kecepatan, MUF menerapkan sistem MUF Survey, yaitu program aplikasi berbasis mobile untuk proses akuisisi dan survey calon nasabah.