Dikucilkan Arab Saudi, Perekonomi Qatar Malah Makin Melejit
Pengucilan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain juga turut andil dalam mempercepat beberapa reformasi di Qatar.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Sembilan bulan berlalu sejak Qatar dikucilkan dan diembargo oleh negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi karena tuduhan membantu aksi terorisme. Bukannya menderita, Qatar jutsru mendapat berkah dari aksi pengucilan ini.
Situs The Wall Street Journal, Kamis (15/3/2018) mengabarkan, Qatar telah berhasil menahan tekanan. Pemerintah Qatar mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyerah kepada tetangga-tetangga meeka yang lebih besar.
"Mereka tidak ingin kita membuat keputusan, mereka ingin membuat keputusan untuk kita, mereka pikir kami akan menyerah dan melakukan apa yang mereka katakan kepada kita. Itu tidak akan pernah terjadi," kata Sheikh Saif bin Ahmed Al-Thani, direktur kantor komunikasi pemerintah, dilansir dari Wall Street Journal.
Qatar menanggapi embargo tersebut dengan membangun jalur perdagangan baru melalui Turki dan Iran, dua negara bersedia memberikan alternatif akses udara dan akses darat.
Pengucilan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain juga turut andil dalam mempercepat beberapa reformasi di Qatar.
Sejak bulan Juni 2017, segera setelah pengucilan, Qatar telah menghapuskan persyaratan visa untuk 80 negara, memberikan hak residensi permanen bagi orang asing dan sedang membangun zona ekonomi bebas.
Baca: Nissan Pastikan Kembaran Mitsubishi Xpander Tidak Akan Seperti Avanza dan Xenia
Baca: Pembocoran Data NIK Registrasi Kartu Prabayar Diduga Mengarah ke Operator Tekomunikasi
Baca: Ada yang Tahu Berapa Usia Sebenarnya Artis Roro Fitria? Ini Jawabannya Berdasar Dokumen Akte Lahir
Bahkan ada rencana untuk mengadakan amandemen untuk lebih memperlonggar investasi asing.
"Semua reformasi ini justru akan memakan waktu lebih lama bila tidak ada blokade. Sungguh, blokade ternyata membawa berkah," kata Yousuf Mohamed al-Jaida, direktur Qatar Financial Centre.
Selain itu karena hubungan udara yang terputus, perusahaan multinasional tidak dapat lagi menerbangkan eksekutif ke Doha dari Dubai.
Hal ini menyebabkan banyak perusahaan internasional mendirikan cabang di Doha, yang menyebabkan kenaikan 70% jumlah perusahaan yang beroperasi dengan lisensi quality food centers (QFC).
Banyak perusahaan yang justru mendirikan cabang di Doha selama sembilan bulan terakhir lantaran Qatar punya jurus pamungkas, bernama Qatar Airways.