Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Uni Emirat Arab Kini Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Pertama di Jazirah Arab

Ini merupakan sebuah tonggak dalam upaya UEA yang kaya minyak untuk mengekang ketergantungannya pada bahan bakar fosil

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Uni Emirat Arab Kini Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Pertama di Jazirah Arab
http://meconstructionnews.com
Uni Emirat Arab (UEA), dengan bantuan dari Korea Electric Power Corp, menyelesaikan pembangunan reaktor nuklir komersial pertama di dunia Arab. 

Laporan Reporter Kontan, Agung Jatmiko 

TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI - Uni Emirat Arab (UEA), dengan bantuan dari Korea Electric Power Corp, menyelesaikan pembangunan reaktor nuklir komersial pertama di dunia Arab.

Ini merupakan sebuah tonggak dalam upaya UEA yang kaya minyak untuk mengekang ketergantungannya pada bahan bakar fosil dan mengembangkan sumber energi yang lebih bersih.

Mengutip Bloomberg, Senin (26/3/2018), Unit 1 dari kompleks Barakah berencana untuk mulai memuat bahan bakar pada bulan Mei 2018. Peresmian unit pertama ini dihadiri oleh Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in.

Tidak jelas kapan Unit 1 Barakah akan mulai menghasilkan tenaga.

Yang jelas, "Otoritas federal untuk regulasi nuklir UEA atau The Federal Authority for Nuclear Regulation (FANR) akan mengeluarkan lisensi operasi untuk Unit Barakah 1 dan 2 ketika operator memenuhi semua persyaratan peraturan," kata Christer Viktorsson, Direktur Jenderal FANR, dilansir dari Bloomberg.

Unit 1 Barakah adalah yang unit pertama dari empat pembangkit nuklir yang dibangun UEA. Negara penghasil 6% cadangan minyak dunia ini menargetkan keempatnya sudah beroperasi penuh tahun 2021 mendatang.

BERITA TERKAIT

Baca: Diplomatnya Diusir, Rusia Protes Keras ke Pemerintah AS

Baca: Lynk-01 Jadi Mobil China Pertama yang Diproduksi di Eropa

Menteri Energi UEA, Suhail Al Mazrouei mengatakan pada bulan September 2017 lalu  bahwa pihaknya sudah mencanangkan target ambisius ini demi mengurangi ketergantungan UEA pada minyak.

Keempat pembangkit ini diperkirakan menelan biaya US$ 25 miliar dan akan mampu menghasilkan daya 5.600 megawatt atau 5,6 gigawatt.

Chief Executive Officer (CEO) Emirates Nuclear Energy Corp. (ENEC), Mohamed Al Hammadi mengungkapkan, Korea Electric dan ENEC adalah mitra dalam usaha yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan memelihara kompleks empat pembangkit ini.

Pemerintah UEA sendiri berharap empat pembangkit ini akan mampu berkontribusi terhadap 25% kebutuhan listrik UEA.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas