Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

AirNav Indonesia Lanjutkan Uji Validasi Navigasi Penerbangan Bandara Kertajati

AirNav Indonesia melakukan rangkaian pengujian validasi navigasi Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati.

Editor: Sanusi
zoom-in AirNav Indonesia Lanjutkan Uji Validasi Navigasi Penerbangan Bandara Kertajati
ist
Menggunakan pesawat kalibrasi PK CAP Beechcratf King Air B350-i, AirNav Indonesia menguji enam prosedur instrumen peralatan navigasi di bandara Kertajati mulai Kamis (29/3/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau dikenal dengan AirNav Indonesia melakukan rangkaian pengujian validasi navigasi Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati.

Menggunakan pesawat kalibrasi PK CAP Beechcratf King Air B350-i, AirNav Indonesia menguji enam prosedur instrumen peralatan navigasi di bandara Kertajati mulai Kamis (29/3/2018).

Manajer Humas Airnav Indonesia Yohanes Sirait menjelaskan AirNav Indonesia telah menyiapkan konsep operasi pengaturan penggunaan ruang udara di atas Bandara Kertajati, guna pemberian pelayanan navigasi penerbangan yang posisi ruang udaranya berada di dalam Flight Information Region (FIR) Jakarta dan berdekatan dengan ruang udara Control Zone (CTR) Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Control Zone (CTR) Bandara Cakrabhuana Cirebon.

“Pesawat milik Kementerian Perhubungan ini digunakan untuk memastikan tingkat akurasi semua peralatan dan prosedur navigasi Bandara Kertajati yang telah disiapkan AirNav dalam pengoperasian layanan navigasi penerbangan di bandara internasional tersebut,” ujar Yohanes saat dihubungi, Jumat (30/3/2018).

Baca: Presiden Korut Kim Jong-Un Akan Hadiri Inter-Korean Summit 27 April di Korea Selatan

Dalam uji cobanya, Pesawat kalibrasi lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara Bandung dengan komunikasi dari Air Traffic Control (ATC) pada pukul 08.56 WIB dengan waktu tempuh selama 20 menit untuk sampai di Bandara Kertajati.

Prosesur yang diuji kemarin adalah Standard Instrument Departure Runway 32 (DAGOH 1 B departure), Standard Arrival runway 14(DAGOH 1C arr), Instrument Approach procedure dan missed approach procedure RWY 14 dan Standard Instrument Departure runway 14(DAGOH 1A dep).

Berita Rekomendasi

Sebelum mendarat, Pesawat berkapasitas 6 orang ini berkomunikasi dengan ATC meminta izin untuk menguji terlebih dahulu apabila ada keadaan darurat dan mewajibkan pesawat untuk tinggal landas kembali (go around) pada pukul 09.16 WIB. Setelah melakukan uji coba tersebut, baru lah pada pukul 09.21 pesawat mendarat dengan sempurna di Bandara Kertajati.

Pendaratan tersebut tidak dilakukan hanya sekali, penerbangan kembali dilakukan untuk melakukan mengecek peralatan Performance Base Navigation (PBN) dan kalibrasi di dua titik temu runway berkode 14 dan 32 di bandara ter-sebut. Pesawat secara berulang melakukan lepas landas dan pendaratan untuk benar-benar memverifikasi alat bantu pendaratan pesawat.

Yohanes menambahkan, prosedur navigasi Bandara Kertajati telah didesain AirNav menggunakan prosedur berbasis satelit yang disebut PBN (Performance Based Navigation). Peralatan yang dipastikan akurasinya adalah jangkauan radio komunikasi dan peralatan pemandu pendaratan, sedangkan prosedur PBN yang diujicoba adalah prosedur kedatangan (STAR), keberangkatan (IAP) dan kegagalan pendekatan (missed approach).

Sebagai backup, sistem navigasi konvensional seperti Doppler VHF Omnidirectional Range (DVOR), Instrumen Landing System (ILS), dan peralatan pendukung lainnya juga akan disiapkan oleh AirNav Indonesia. “Kemarin sudah selesai, kita akan lanjutkan lagi proses validasi Jumat pagi sampai siang, NOTAM sudah kita terbitkan,” kata Yohanes.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas