Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

RSM International Bukukan Pendapatan Global 5,1 Miliar Dolar

Total pendapatan global naik 5,6 persen dan mencetak pendapatan global lebih dari 5 miliar dolar AS0.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in RSM International Bukukan Pendapatan Global 5,1 Miliar Dolar
ISTIMEWA
RSM International membukukan kinerja memuaskan sepanjang tahun 2017. Total pendapatan global naik 5,6 persen dan mencetak pendapatan global lebih dari 5 miliar dolar AS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – RSM International, jaringan kantor akuntan, pajak, dan konsultan terbesar keenam dunia membukukan kinerja memuaskan sepanjang tahun 2017.

Total pendapatan global naik 5,6 persen dan mencetak pendapatan global lebih dari 5 miliar dolar AS0.

RSM Indonesia yang menjadi member firms RSM International di Indonesia, juga membukukan pertumbuhan signifikan, baik dari sisi pendapatan maupun jumlah klien.

Terlebih, dengan melihat prospek ekonomi Indonesia tahun 2018 ini.

“Sebagai salah satu kantor akuntan dan konsultan lima besar di Indonesia, RSM Indonesia sangat optimistis terhadap perekonomian Indonesia. Kami terus memperkuat sumber daya manusia dan teknologi," kata International Contact Partner RSM Indonesia, Angela Simatupang, dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Senin (2/4/2018). 

Angela menambahkan, awal tahun 2018 ini pihaknya memperkuat personil senior dengan bergabungnya mantan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto.

Angela menjelaskan, di kuartal pertama  tahun ini ada beberapa partner baru yang memperkuat layanan jasa profesional di bidang tax dan consulting RSM Indonesia sehubungan dengan masuknya Ichwan Sukardi dan Ivoni Noviana untuk layanan jasa perpajakan,dan Humbul Kristiawan untuk layanan jasa consulting.

BERITA REKOMENDASI

Keyakinan RSM Indonesia pada prospek positif ekonomi Indonesia tahun 2018 ini didasari pada semakin membaiknya prospek perekonomian global.

Baca: Asisten Google Versi Bahasa Indonesia Resmi Meluncur di Indonesia

Namun begitu, sejumlah tantangan perlu diwaspadai seperti kenaikan suku bunga the Fed, kebijakan perpajakan maupun perdagangan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Apalagi, Bank Dunia juga telah menaikkan  perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini menjadi 3,1 persen, naik 0,2 persen dari prakiraan yang dibuat Juni tahun lalu. Tahun 2018 menjadi tahun pertama pemulihan ekonomi sejak krisis keuangan 2008 di mana ekonomi global akan beroperasi mendekati kapasitas penuh,” ujar Angela.

Di pasar domestik, momen Pilkada Serentak diyakini tidak akan mengganggu perekomian nasional.

"Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia Pasifik," ujarnya.

Membaiknya peringkat ease of doing business (EODB) Indonesia yang naik 19 peringkat dari posisi ke-91 ke posisi 72 serta membaiknya peringkat sovereign rating Indonesia, diyakini akan mendorong arus investasi asing dan penanaman modal ke Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas