Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

CPO Asal Indonesia Dilarang Masuk Pasar Eropa, Begini Tanggapan Kementerian Perdagangan

negara-negara Eropa sedang gencar mengkampanyekan makanan sehat tanpa minyak kelapa sawit.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in CPO Asal Indonesia Dilarang Masuk Pasar Eropa, Begini Tanggapan Kementerian Perdagangan
KONTAN
Panen tandan buah segar kelapa sawit. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, Indonesia akan secara serius menanggapi pelarangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) masuk pasar Eropa oleh Uni Eropa.

Dia menjelaskan, CPO saat ini menjadi penyumbang terbesar ekspor produk Indonesia.

"Ekspor CPO ini kenapa penting bagi kita Indonesia, kenapa harus ditangani serius? karna memang kita penyumbang ekspor terbesar kita itu ada di CPO di atas 12 persen," kata Oke di istana wakil presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).

Meski masih dalam proses negoisasi bersama Uni Eropa, Indonesia ditegaskan Oke, tak akan berdiam diri untuk mengatasi larangan tersebut.

Baca: Tak Gentar dengan Sikap Agresif Tiongkok di Laut China Selatan, Jepang Aktifkan Lagi Unit Marinirnya

Baca: Klarifikasi Ratna Sarumpaet Soal Mobilnya yang Diderek Dishub DKI Jakarta

Berita Rekomendasi

Salah satu alasan pelarangan minyak kelapa sawit asal Indonesia masuk pasar eropa karena negara-negara Eropa sedang gencar mengkampanyekan makanan sehat tanpa minyak kelapa sawit.

Dia menjelaskan, Indonesia optimis bisa ntuk memenangkan perundingan itu.

"Kita jangan selalu defensif. Mulailah bergerak ke arah next step. Jadi kalau dulu ceritanya defensif itu disebut “sawit tidak sehat”, kita sebut “sehat”. disebut “sawit deforestasi”, kita sebut “enggak”. gitu kan, selalu defensif," jelas Oke.

"Harus optimis. Jadi kita udah duduk bersama, sudah ada arahan yang harus kita lakukan dan kita akan duduk bersama mulai merinci," lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas