Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

DPR Duga Kenaikan Harga Bawang Putih Permainan Kartel

"Potensi permainan kartel pasti ada," kata Viva Yoga usai menerima audiensi asosiasi pedagang bawang putih di Kompleks Parlemen.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in DPR Duga Kenaikan Harga Bawang Putih Permainan Kartel
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi menuding ada permainan kartel dibalik meroketnya harga harga bawang putih dipasaran. Sehingga harga dapat dimainkan oleh kartel yang pastinya mengejar keuntungan besar.

"Potensi permainan kartel pasti ada," kata Viva Yoga usai menerima audiensi asosiasi pedagang bawang putih di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Baca: Soal Cawapres Jokowi, Hasto: Kami Konsentrasi Pilkada Serentak Dulu

Apalagi, lanjut ia, pasar bawang putih yang bersistem pasar oligopoli, hal ini lah yang membuat celah bagi sekelompok orang untuk memainkan harga dan pasokan bawang putih di pasaran.

"Ya itu pasar oligopoli, pasar oligopoli pasar yang dikendalikan beberapa orang dalam rangka mengendalikan harga dan pasokan potensi kartelisasi itu ada," tegasnya.

Pemerintah, kata politikus PAN ini seharusnya menangani adanya praktek-praktek curang oleh pihak-pihak tertentu yang merugikan para pedangan.

"Kalau melihat sistem pasar seperti itu dan tugas dari pemerintah itu jangan sampai ada kartel itu bertentangan dengan UU," jelas dia.

Berita Rekomendasi

Belasan pedangan yang tergabung dalam perhimpunan pedagang bawang putih mendatangi Komisi IV DPR, Selasa (10/4). Kehadiran para pedagang bawang putih untuk mengadu soal kelangkaan bawang putih sejak beberapa waktu belakangan ini.

Perwakilan pedangan bawang putih Khairul mengatakan saat ini para pedagang mengaku kesulitan mendapatkan stok bawang putih di pasaran. Kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit dan mahal.

"Ini sangat memberatkan para pedangan," kata Khairul.

Ia juga meminta pemerintah mengendalikan penjualan bawang putih yang saat ini stok bawang putih dikendalikan oleh para importir.

"Bawang yang beredar saat ini kebanyakan adalah bawang putih impor yang berasal dari Cina, sementara bawang putih lokal yang ada tidak layak dijual," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas