Bidik Tambahan Jaminan Pembiayaan Rp 60 Miliar dari JMA Syariah
"Kita melihat potensi bisnis JMA Syariah ini sangat bagus karena rata rata pembiayaan yang mereka salurkan adalah ke BPRS dan BMT"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah menjalin kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk atau JMA Syariah untuk program penjaminan dan asuransi bersama berdasaran prinsip syariah di Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan Direktur Utama Askrindo Syariah Soegiharto dan Direktur Utrama PT JMA Syariah, Ibrahim disaksikan Direktur Keuangan Askrindo Syariah Subagio Istiarno, Senior Executive Vice President Askrindo Syariah Supardi Najamuddin dan Direktur Pemasaran PT JMA Syariah Basuki Agus.
"Kerjasama ini sangat baik untuk kedua belah pihak khususnya untuk Askrindo Syariah karena saat ini kita bekerjasama dengan perusahaan asuransi jiwa syariah pertama yang telah go public," ujar Direktur Utama Askrindo Syariah Soegiharto dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Rabu (11/4/2018).
Soegiharto memaparkan, Askrindo Syariah membidik potensi pembiayaan dari JMA Syariah sebesar Rp 60 miliar selama tahun 2018 ini.
"Kita melihat potensi bisnis JMA Syariah ini sangat bagus karena rata rata pembiayaan yang mereka salurkan adalah ke BPRS dan BMT dan itu sejalan dengan kita karena kita juga tengah menguatkan mitra mitra kita khususnya ke BPRS ," jelasnya.
Baca: Epson Kenalkan EB-1470Ui, Proyector Interaktif Terbaru untuk Presentasi yang Bisa Corat-coret
Baca: Ini Dia Tiga Fitur yang Paling Diharapkan Bikers Jika Yamaha Merilis Lagi NMAX Versi Terbaru
Dia menyebutkan, tren bisnis Askrindo Syariah selama tiga bulan pertama ini menunjukkan tren yang sangat bagus. Tolak ukurnya, Askrindo Syariah meraih kerjasma penjaminan pembiayaan (kafalah) senilai Rp 15 triliun dengan pihak ketiga.
"Dengan nominal tersebut itu, ada kenaikan sekitar Rp.1,2 Triliun dibandingkan realisasi akhir tahun 2017 yang sebesar Rp.14Triliun, Sementara, jika dihitung secara year on year(yoy) naik 25% dari sebelumnya Rp 12 triliun," ungkap Soegiharto.
Sampai akhir 2018, Askrindo Syariah menargetkan bisa menjamin pembiayaan sebesar Rp 18 triliun. Tak hanya memperkuat kerjasama dengan perbankan syariah nasional, Askrindo Syariah juga memperkuat kerjasama dengan perbankan syariah di daerah serta melakukan serangkaian kerjasama dengan berbagai industri keuangan lainnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan kepuasan terhadap nasabah nasabahnya, saat ini Askrindo Syariah akan berupaya melakukan one stop service untuk melayani seluruh kebutuhan nasabah dengan melakukanbundling product.
Demikian pulacrossing product untuk saling bersinergi baik penjaminan pembiayaan, transaksi perdagangan dan lain-lain.
Selain itu, untuk meningkatkan kinerja perusahaan, pada akhir tahun lalu manajemen Askrindo Syariah meningkatkan status 5 outlet menjadi kantor cabang yang berada di kota Medan, Makassar, Palembang, Surabaya dan Semarang.
"Sebelumnya kami memiliki tiga kantor cabang dan saat ini kita memiliki delapan kantor cabang dari 29 outlet yang tersebar di Indonesia, dengan begitu layanan akan semakin menyebar secara merata," ujarnya.