DanaRp 5 Triliun Cair, Pembangunan Tol Trans Jawa Dipercepat
WTR memiliki tiga ruas jalan tol transjawa melalui WTTR yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah mengantongi dana senilai Rp 5 triliun melalui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Ekuitas, PT Waskita Toll Road (WTR) bakal mempercepat penyelesaian sejumlah ruas tol di Jawa agar dapat dilalui saat mudik lebaran tahun ini.
"Sesuai komitmen kami, jalur tol Transjawa sudah bisa digunakan secara operasional pada mudik lebaran tahun ini. Sebagian dana hasil RDPT Ekuitas akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan sejumlah ruas tol Transjawa," jelas Herwidiakto, Direktur Utama Waskita Toll Road, di Jakarta Kamis (12/4).
Awal pekan ini, WTR telah menyelesaikan penerbitan RDPT Danareksa Infrastruktur Trans Jawa (RDPT) yang diterbitkan oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) sebagai Bank Kustodian dimana dalam transaksi ini Danareksa Sekuritas bertindak sebagai arranger. Transaksi RDPT terbesar ini juga melibatkan Ary Zulfikar & Patners sebagai konsultan hukum.
Herwidiakto menjelaskan, RDPT Ekuitas ini menggunakan underlying asset saham WTR di perusahaan investasinya yaitu PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR). Saat ini WTTR mengelola 3 (tiga) ruas tol yaitu Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo dengan panjang ruas tol keseluruhan mencapai 123,8 km.
Direktur Utama Danareksa Sekuritas Jenpino Ngabdi menjelaskan, RDPT ekuitas ini akan menggunakan dua skema transaksi. Skema pertama, WTR akan mengalihkan 57,14% saham lama WTTR kepada RDPT senilai Rp 2,85 triliun.
Selanjutnya, WTTR akan menerbitkan saham baru sebesar 30% kepada RDPT senilai Rp 2,15 triliun. Setelah transaksi ini RDPT akan menguasai 70% saham WTTR, sementara saham WTR berkurang dari 99% menjadi 30%.
“RDPT ini merupakan solusi pendanaan alternatif bagi investor profesional dan proyek-proyek infrastruktur. Skema produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek maupun investor,” kata Jenpino.
Hingga akhir Maret 2018 WTR memiliki dan mengelola jalan tol melalui anak usahanya, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), sebanyak 18 ruas tol. Diantaranya yakni ruas tol Becakayu, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Cinere-Serpong, Cimanggis-Cibitung, Krian-Legundi-Bunder, Ciawi-Sukabumi, Depok-Antasari, Pemalang-Batang, Batang-Semarang.Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan Cibitung-Cilincing.
WTR memiliki tiga ruas jalan tol transjawa melalui WTTR yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo. Untuk jalur Trans Sumatra WTR sedang menyelesaikan pembangunan tiga ruas tol yaitu Kayu Agung-Palembang-Betung, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. WTR menargetkan akan mengoperasikan jalan tol sepanjang total 889,23 km hingga 2020.
"Sebagai salah satu perusahaan investasi jalan tol terbesar di Indonesia, WTR akan terus melakukan terobosan dan inisiatif demi selesainya pembangunan seluruh ruas tol ini. Kami percaya penyelesaian infrastruktur strategis seperti jalan tol ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara berkelanjutan dalam jangka panjang," ujar Herwidiakto.