Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Waspada! Rupiah Sentuh Level Terlemah Sejak Januari 2016

Kondisi fundamental ekonomi tidak hanya tercermin dari mata uangnya saja, tetapi lebih ditentukan oleh tujuan ekonomi suatu negara.

Editor: Choirul Arifin

Laporan Reporter Kontan, RR Putri Werdiningsih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Valuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tertekan di pengujung pekan lalu.

Di tengah minimnya katalis dari dalam negeri, mata uang Garuda banyak mendapatkan sentimen negatif dari perbaikan ekonomi di negeri Paman Sam. Bahkan rupiah jatuh ke level terendah baru sejak Januari 2016.

Mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI), pada penutupan perdagangan Jumat (20/4/2018) rupiah ditutup terkoreksi 0,19% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.804 per dollar AS.

Sedangkan mengacu pasar spot, pada saat yang sama mata uang Garuda melemah lebih dalam hingga 0,78% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.893 per dollar AS.

Pelemahan di pasar spot terus berlanjut hingga sesi perdagangan AS.

Meski seperti dikutip dari RTI rupiah ditutup melemah 0,43% ke level Rp 13.863 per dollar AS, tetapi menjelang rampungnya perdagangan di negeri Paman Sam pergerakannya sempat menyentuh level Rp 13.946 per dollar AS.

Berita Rekomendasi

Baca: DPR: Pergantian Direksi BUMN, Seperti Pencopotan Dirut Pertamina, Sarat Kepentingan Politik

Baca: Jadi Rebutan Selfie dan Tanda Tangan Pengunjung, Monster El Toro Loco Bintang Pameran IIMS 2018

“Penyebabnya sentimen dari global khususnya AS,” ujar Andry Asmoro, PT Bank Mandiri Tbk kepada Kontan.co.id, Minggu (22/4/2018).

Ia lebih melihat kejatuhan rupiah terjadi karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih cepat dari perkiraan.

Hal itu mendorong cukup banyak dana asing yang keluar dan kembali ke negeri Paman Sam.


Secara fundamental menurutnya kondisi ekonomi Indonesia cukup stabil. Pertumbuhan ekonomi, inflasi dan rasio utang sejauh ini masih cukup terjaga.

Kata Andry saat ini satu-satunya yang perlu diwaspadai hanya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Secara umum defisit transaksi berjalan kemungkinan akan naik di tahun ini.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas