Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dilema Dunia Penerbangan Akibat Rupiah Melemah, Kalau Naikkan Harga Penumpang Kabur

Lebih lanjut, untuk mendapatkan keuntungan cara yang paling tepat adalah menaikkan harga tiket akan tetapi hal tersebut

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dilema Dunia Penerbangan Akibat Rupiah Melemah, Kalau Naikkan Harga Penumpang Kabur
KOMPAS IMAGES
Pesawat AirAsia di Bandara Juanda, Surabaya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tiocony Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dunia aviasi dipastikan akan terkena dampak negatif apabila rupiah terus melemah yang hari ini, Rabu (25/4/2018) menyentuh angka Rp 13.800.

Dendy Kurniawan, President Director of Indonesia AirAsia menuturkan dampak tersebut langsung dirasakan karena banyak komponen operasi pesawat yang berasal dari luar negeri yang pembeliannya meggunakan mata uang dolar AS.

"Seluruh airline dengan dolar menguat, Rupiah melemah ini pastinya akan berat yang mungkin malah 100 persen komponen resource luar negeri," ujar Dendy Kurniawan saat ditemui di kawasan Karet, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).

Lebih lanjut, untuk mendapatkan keuntungan cara yang paling tepat adalah menaikkan harga tiket akan tetapi hal tersebut dapat membuat penumpang kabur.

Padahal di Quartal 1 ini pergerakan penumpang juga tidak terlalu tinggi, yang diprediksikan karena Hari Raya Lebaran maju pada bulan Juni sehingga masyarakat memilih untuk menyimpan uang.

"Jadi ketika ada kenaikan komponen biaya itu komponen itu akan di pass trough ke komponen harga tiket, tapi tadi ada trait offnya begitu harga tiket dinaikan kan turun nih penumpang yang naik," ungkap Dedi Kurniawan.

BERITA REKOMENDASI

Dedy menyebutkan beruntungnya AirAsia lebih fokus pada penerbangan internasional, maka margin pendapatan dari penjualan tiket tidak terlalu signifikan menurun karena banyak penumpang yang membeli dengan mata uang asing.

Namun bagi maskapai yang hanya melayani penerbangan domestik harus rela mendapatkan keuntungan yang kecil. Maka diharapkan nilai rupiah kepasa dolar AS kembali menguat dan stabil.

"Nah alhamdulillah kami fokus di internasional jadi dapat pendapatan yang dalam uang asing kan, tapi secara general  kenaikan usd dolar dan juga kenaikan harga fuel berdampak negatif lah kita berharap pelemahan rupiah ini cuman sementara lah," pungkas Deddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas