Produksi Bolu Meranti Medan Beralih ke Gas Bumi PGN
PGN akan memulai penyaluran gas bumi perdana (gas-in) ke CV Cipta Rasa Nusantara atau yang lebih dikenal sebagai Bolu Meranti, Medan, Sumatera Utara.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWs.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) kembali mewujudkan komitmennya untuk memperluas pemanfaatan gas bumi kepada seluruh lapisan masyarakat.
Kali ini, PGN akan memulai penyaluran gas bumi perdana (gas-in) ke CV Cipta Rasa Nusantara atau yang lebih dikenal sebagai Bolu Meranti, Medan, Sumatera Utara.
"Kami terus mengupayakan agar manfaat positif penggunaan gas bumi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan industri, dalam hal ini pabrik Bolu Meranti yang mulai menggunakan gas bumi PGN per 1 Mei 2018," kata Direktur Komersial Danny Praditya, Rabu (2/5/2018).
Baca: Arturo Vidal Hina Para Pemain Real Madrid usai Bayern Munchen Tersingkir dari Liga Champions
Yang istimewa dari penyaluran gas perdana PGN ke industri kali ini adalah berbarengan dengan agenda Kunjungan Kerja Anggota Komisi VII DPR RI ke Medan. "Dalam Kunker kali ini, kami berkesempatan untuk meninjau langsung aktivitas persiapan penyaluran gas perdana ke pabrik roti Bolu Meranti," kata Gus Irawan Pasaribu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR di Medan.
Gus mengatakan, dalam kesempatan ini rombongan kunker Komisi VII DPR yang berjumlah sekitar 16 orang ini sekaligus ingin mengetahui manfaat penggunaan gas bumi bagi masyarakat.
"Kami ingin mendengar langsung dari masyarakat baik pengguna maupun calon pengguna apa manfaat yang mereka dapat setelah menggunakan gas bumi," kata Gus.
Bolu Meranti merupakan industri komersial yang memproduksi makanan dan minuman oleh-oleh khas Kota Medan. Selama ini, proses produksi di pabrik ini memakai bahan bakar berupa LPG Tabung ukuran 50 kilogram (kg) yang digunakan untuk memasak bolu dengan peralatan utama berupa oven ukuran besar sebanyak 6 unit.
Danny mengatakan, penggunaan gas bumi PGN oleh Pabrik Bolu Meranti ini dipastikan bisa memberikan efisiensi bagi industri tersebut. Selama ini dengan menggunakan LPG tabun 50 kg, pabrik ini harus menggunakan 7-8 tabung seharga Rp 650 ribu per tabung sehingga total pengeluaran bahan bakar untuk produksi per bulan mencapai Rp 156 juta.
Dengan kebutuhan sebesar itu setiap bulan, jika dikonversi menggunakan gas bumi PGN menjadi sebesar kurang lebih 15.101 meter kubik per bulan. Dengan harga gas bumi PGN hanya Rp 5.496 per meter kubik, total pengeluaran Pabrik Bolu Meranti untuk penggunaan gas bui hanya Rp 82,9 juta per bulan.
"Terjadi efisiensi sebesar 47 persen per bulan karena beralih dari LPG ke gas bumi PGN," tutur Danny.
Di Medan, PGN sampai saat ini telah memasok gas bumi ke 20.233 pelanggan dengan rincian, 45 industri besar, 904 pelanggan komersial seperti restoran hingga hotel, serta 19.284 rumah tangga.
Secara nasional, PGN tercatat telah berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 1.505 MMSCFD. Penyaluran gas tersebar kepada 196.221 pelanggan dari berbagai segmen, seperti industri manufaktur dan pembangkit listrik, komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta rumah tangga di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
PGN adalah satu-satunya badan usaha yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, hotel, mal, restoran, rumah sakit, industri, pembangkit listrik dan transportasi. Saat ini PGN telah memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang 7.453 km atau setara 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.