Advokasi Marketing TADA Dinilai Lebih Efektif Dibanding Loyalty Program
Advokasi marketing disini adalah sebuah strategi dari mulut ke mulut yang diterapkan untuk membangun kedekatan antara restoran pelanggannya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Dalam menjalani bisnis atau usaha, marketing selalu menjadi ujung tombak pencapaian keberhasilan pengusaha dalam memasarkan produk dan usaha mereka.
Akan tetapi seiring perkembangan zaman, perilaku konsumen pun ikut berubah dalam mensikapi sebuah strategi pemasaran tersebut.
Mensikapi hal itu, TADA yang merupakan Advocates Engagement Platform (AEP) mengundang para praktisi bisnis F&B atau restoran dalam sesi makan siang bersama di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (8/5/2018) untuk menjelaskan tentang bagaimana meningkatkan lebih banyak penjualan dengan metode advocates.
Antonius Taufan, CEO TADA, bahwa strategi marketing dengan program loyalty customer (kesetiaan pelanggan) yang dijalankan bertahun-tahun dalam bisnis food and beverage (F&B) dinilai sudah kurang efektif untuk dijalankan saat ini.
“Untuk restoran, larilah dari loyalty, don’t do loyalty! Kenapa? Karena konsumen saat ini sudah lebih pintar dan sudah tahu kalau itu hanya strategi semata, hanya untuk membuat konsumen mengeluarkan uang lebih banyak lagi,” ujar Taufan.
Untuk saat ini yang lebih tepat diterapkan adalah metode advokasi marketing, dimana pengunjung atau pelanggan lebih merasa dihargai dan dihormati sehingga kesetiaan dari pelanggan timbul dengan tulus.
Advokasi marketing disini adalah sebuah strategi dari mulut ke mulut yang diterapkan untuk membangun kedekatan antara restoran dengan para pelanggannya, sehingga pelanggan akan dengan tulus mereferensikan restoran tersebut kepada orang-orang yang mereka kenal.
Rebecca Agiestha, Head of Product TADA, mengutarakan bahwa program mulut ke mulut adalah marketing yang paling efektif, dan TADA akan mendukung segala bisnis dalam membuat program membership dan advokasi.
“Dengan program worth of mouth itu mungkin jadi marketing yang paling efektif untuk sebuah bisnis. Jadi kita bisa enable customer untuk bisa bawa dan referensikan temannya untuk bisa makan di restoran yang menjadi member TADA,” jelas Rebecca.
Jadi acara hari ini, lanjutnya, tujuannya adalah mengundang owner dari restoran-restoran untuk berbagi informasi mengenai pentingnya advokasi marketing dan program membership.
“Karena kita tahu, persaingan restoran sudah sangat tinggi, jadi kita ingin memberi satu inovasi baru buat mereka untuk bisa dekat dengan konsumennya melalui pelayanan dan produk dari TADA,” tambah Rebecca.
TADA menyiapkan sebuah aplikasi untuk digunakan masyarakat yang ingin membagikan pengalaman dengan restoran yang mereka kunjungi agar bisa diketahui oleh orang lain dan sekaligus mereferensikan restoran tersebut.
Tidak hanya berbagai pengalaman di aplikasi saja, TADA juga menyediakan fitur untuk para konsumen berbagi dan mereferensikan pengalamannya lewat sosial media, serta juga bisa memesan tempat di restoran lewat TADA.
Konsumen yang telah sukarela membagikan pengalamannya dan berhasil di-engage maka akan mendapatkan reward dari restoran tersebut