Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menelisik Prospek IPO Pizza Hut dan The Duck King

Pizza Hut menetapkan harga penawaran umum di kisaran Rp 1.100 hingga Rp 1.350 per sahamnya.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menelisik Prospek IPO Pizza Hut dan The Duck King
KOMPAS IMAGES
ILUSTRASI 

Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua pendatang baru di sektor Food and Beverages (F&B). Pertama, PT Sarimelati Kencana selaku opertator ritel Pizza Hut Indonesia yang rencananya akan melantai di BEI pada 23 Mei 2018.

Setelahnya, pengelola jaringan restoran The Duck King, PT Jaya Bersama Indo siap debut perdana di lantai bursa pada awal Juni 2018.

Pizza Hut menetapkan harga penawaran umum di kisaran Rp 1.100 hingga Rp 1.350 per sahamnya.

Perseroan melepas 604 juta saham baru atau setara 20 persen modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.

Dengan demikian, melalui aksi korporasi ini, perseroan membidik dana segar sekitar Rp 664,8 miliar hingga Rp 815,9 miliar.

Baca: Gosong, Mobil Porsche 911 Terbakar di Tol Slipi, Seperti Ini Kondisinya

“Kami optimistis, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan sektor restoran, terutama dari tingginya pertumbuhan konsumsi dari kelas menengah di kota-kota besar di Indonesia,” ujar Direktur Sarimelati Kencana Joe Sasanto, dalam keterangan persnya, baru-baru ini.

Berita Rekomendasi

Dana hasil IPO sekitar 65 persen setelah dikurangi emisi akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal, menambah jumlah gerai baru dan merenovasi gerai Pizza Hut.

Baca: Survei 20 Tahun Reformasi Indo Barometer: Rakyat Keluhkan Sulit Cari Lapangan Kerja

Hingga akhir 2017, perusahaan mengoperasikan 236 gerai Pizza Hut Indonesia dan 156 gerai Pizza Hut Delivery yang tersebar di 76 kota dan kabupaten di Indonesia.

Selain itu, pengelola jaringan restoran The Duck King, PT Jaya Bersama Indo juga siap melantai di pasar modal pada 8 Juni 2018.

Perusahaan menawarkan harga Rp 1.550 - Rp 1.950 per saham dalam penawaran umum perdana atau IPO.

Dalam aksi korporasi ini, perseroan melepas sebanyak-banyaknya 403,8 juta lembar saha, atau setara 34,40 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah masa penawaran umum.

Dengan demikian, dana yang dihimpun dalam gelaran IPO ini diestimasi sekitar Rp 625,89 miliar hingga 787,41 miliar.

“Kami akan mengalokasikan sekitar 80 persen dana IPO untuk ekspansi bisnis, 20 persen untuk modal kerja,” kata Direktur PT Jaya Bersama Indo Ibin Bachtiar, di Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas