Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Operasikan 68 Rest Area di Arus Mudik dan Balik, Jasa Marga Akan Terapkan Sistem Baru

Nantinya, kendaraan akan dipisahkan sesuai kebutuhan apakah mau mengisi bahan bakar, beribadah, sehingga tidak ada penumpukan kendaraan.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Operasikan 68 Rest Area di Arus Mudik dan Balik, Jasa Marga Akan Terapkan Sistem Baru
TRIBUNNEWS/APFIA
Rapat dengar pendapat BUMN sektor transportasi dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) akan mengoperasikan 68 rest area di seluruh ruas tol milik Jasa Marga dan anak usahanya mulai dari Jakarta hingga Surabaya selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2018.

Rest area tersebut akan menyediakan tempat istirahat, tempat ibadah, pelayanan pengisian bahan bakar, tempat makan, dan toilet.

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan, ada sistem baru yang akan diterapkan kepada pemudik yang akan menggunakan rest area yang disebut dengan sistem zoning.

Rest area 207 Jalan Tol Palimanan-Kanci (Palikanci).
Rest area 207 Jalan Tol Palimanan-Kanci (Palikanci). (JASA MARGA)

Nantinya, kendaraan akan dipisahkan sesuai kebutuhan apakah mau mengisi bahan bakar, beribadah, sehingga tidak ada penumpukan kendaraan.

"Jadi kita bagi, dan gak boleh menyimpang daripada rambu yang kita siapkan," ungkap Desi saat memberikan paparan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR-RI, Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2018).

Baca: Cegah Pemerasan, Pedagang yang Jualan di Rest Area Jalan Tol Jasa Marga Wajib Cantumkan Harga

Kemudian, Jasa Marga juga melakukan koordinasi yang insentif dengan Pertamina agar pasokan di seluruh rest area yang dilengkapi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terjamin baik yang disimpan didalam tangki maupun yang kemasan.

Berita Rekomendasi

"Koordinasi kami harus sangat intens dengan Pertamina, karena pertamina harus menjamin SPBU BBM-nya mencukupi yang statis dan packaging, sehingga tidak akan ada mobil berhenti karena kehabisan bensin," kata Desi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas