Tambang Emas Banyuwangi Sukses, Merdeka Copper Gold Raih Laba 43,1 juta Dolar AS
Setelah berproduksi, sepanjang 2017 MDKA meraih penjualan sebesar 132,71 juta dolar AS dengan laba bersih 43,1 juta dolar AS.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan tambang nasional, melalui anak usahanya PT Bumi Suksesindo (BSI) mencapai produksi perdana emas dan perak dari Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, yakni 142.468 ounce (oz) emas dan 44.598 oz perak sepanjang 2017.
Setelah berproduksi, sepanjang 2017 MDKA meraih penjualan sebesar 132,71 juta dolar AS dengan laba bersih 43,1 juta dolar AS. Sementara pada tahun 2016, Merdeka masih mencatat rugi 2,8 juta dolar As karena Tambang Tujuh Bukit belum berproduksi.
Direktur Utama MDKA, Adi Adriansyah Sjoekri dalam keterangan persnya mengatakan tahun 2017 merupakan momentum penting bagi MDKA untuk menjadi perusahaan tambang nasional kelas dunia. Pasalnya, Merdeka berhasil mencapai tahap produksi dalam waktu dua tahun sejak pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
“Kami bersyukur berhasil mewujudkan komitmen kepada para investor bahwa dua tahun setelah IPO Merdeka sudah dapat berproduksi. Ini merupakan pencapaian yang bagus dan menunjukkan kapasitas perusahaan sangat kompetitif dan kompeten di industri tambang dunia,” kata Adi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST dan RUPSLB) di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Adi menjelaskan, produksi tambang Tujuh Bukit juga didukung oleh efisiensi yang optimal didukung sejumlah faktor diantaranya karena teknologi penambangan yang menggunakan metode pengolahan low energy heap leach.
Kinerja positif BSI di tahun 2017 terus berlanjut pada tahun ini. Sampai dengan kuartal I 2018, MDKA memproduksi emas sebanyak 28.661 oz emas dan 19.727 oz perak dengan harga jual rata-rata emas 1.334 dolar/ oz dan perak 17 dolar/ oz. Dengan demikian MDKA meraih penjualan sebesar 74,5 Juta dolar dengan laba bersih sebesar 25,1 Juta dolar.
Pencapaian ini lebih rendah dari rata-rata dikarenakan curah hujan tinggi yang kerap dikaitkan dengan musim penghujan tahunan. Namun demikian, pada 2018, produksi emas MDKA ditargetkan meningkat menjadi 155.000 oz – 170.000 oz emas.
Hingga Maret 2018, tenaga kerja yang terlibat dalam proyek tambang ini mencapai 2.099 orang dengan 99% diantaranya adalah warga negara Indonesia dan 1% ekspatriat. Dari jumlah tenaga kerja, 60% berasal dari Kabupaten Banyuwangi, termasuk sekitar 38% dari Kecamatan Pesanggaran setempat.
PT BSI selaku pemegang konsesi dan atau izin pengelolaan lahan tambang emas Tujuh Bukit per kuartal I 2018 mencatat 7,5 juta jam kerja bebas dari cidera kerja berkat pelaksanaan sistem operasional kerja yang ketat dan disiplin.
“PT Merdeka Cooper berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya lokal khususnya masyarakat yang berada di sekitar areal tambang. Selain itu MDKA melalui BSI, berperan aktif menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) dan telah menjangkau sekitar 42.000-an warga, khususnya yang berada di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, lokasi Tambang Emas Tujuh Bukit berada,” ujar Adi.