Bandara Kertajati Akan Dilengkapi Aerocity di Atas Lahan 3.200 Hektar
Orang dari Cirebon kalau ingin ke Bandara Kertajati tidak ke perlu Jakarta lagi.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan kekagumannya dengan desain Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Hal itu disampaikannya usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pendaratan perdana di Bandara tersebut, Kamis (24/05/2018).
“Saya terus terang lihat airport (bandara) ini bangga, karena ini suatu airport yang desainnya dibuat oleh orang Indonesia,” kata Menko Luhut.
Menko Luhut juga mengapresiasi pekerjaan pembangunan bandara yang menurutnya terbilang cukup rapih.
“Pekerjaannya cukup rapi. Ini di Indonesia, ini mungkin merupakan yang salah satu yang paling rapi. Yang paling penting, akan membuat pertumbuhan ekonomi makin baik di kawasan ini. Akan ada Aerocity, kemarin saya lihat di India cuma 1500 hektar, di sini 3200 hektar. Jadi akan bagus,” ujar Luhut dalam keterangan persnya, Kamis (24/5/2018).
Menko Luhut juga mengatakan, ada beberapa alasan mengapa akan lebih bagus, pertama, Bandung Tol Road sedang proses akan selesai pembebasan tanah, tahun depan diharapkan sudah selesai.
Baca: Citilink Layani Penerbangan Via Bandara Kertajati Saat Peak Season Lebaran
Kedua, orang dari Cirebon kalau ingin ke Bandara Kertajati tidak ke perlu Jakarta lagi.
Ketiga, ada pelabuhan Patimban yang akan jadi tempat ekspor-impor mobil.
“Nanti juga akan ada kawasan industri Bekasi, Karawang, Purwakarta yang jaraknya kira-kira 100 km lewat tol,” ujarnya.
Tak Sepenuhnya APBN
Luhut mengatakan, pembangunan Bandara menggunakan model pendanaan baru, yakni tidak dibayar sepenuhnya dari APBN.
“Bandara Kertajati ini model pendanaan yang baru, yang akan dicontoh di tempat lain, di mana kepemilikan ini dengan yakni kerja sama yang baru, yaitu APBN, PEMDA, BUMD, juga RDPT. Jadi ini tidak sepenuhnya dibayarkan dengan APBN, seperti pendanaan yang dilakukan pada proyek LRT,” kata dia.
Dengan demikian, Indonesia kini memasuki satu era yang belum pernah terjadi bahwa satu proyek bukan hanya dari sepenuhnya dari APBN.
Baca: Terjadi di Terminal 3, Aksi Pencurian Bagasi Penumpang Terekam CCTV
“Presiden meminta kami dengan Menhub untuk mengerjakan model-model macam ini. Jadi LRT Jakarta model satu sudah jalan, ini sudah jalan dan akan bertebar lagi ke mana-mana mana, sehingga dengan demikian, proyek infrastruktur tidak mesti harus didanai APBN,” ujarnya.
Pemerintah tetap pemilik
“APBN harus mampu mendanai dekat 20-25%, tapi jangan salah ngerti, kita tidak pernah menjual kepemilikan kita, kita kerja sama satu periode saja satu atau waktu yang ditentukan setelah itu kembali kepada pemerintah. Dengan demikian, dana itu bisa dibikin untuk membangun proyek lain,” jelasnya.
Luhut juga mengungkapkan, Bandara Kertajati ini bisa membuat pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan itu di atas 8 persen.
“Wilayah ini kaya sekali, hanya belum teintegrasi. Sekarang kita bikin integrated sehingga cost akan turun di sini, industri pariwisata bisa dihidupkan, orang datang akan ke mana lihat di Cirebon ada udang dan rotan di sana, ada Patimban begitu bagus dan seterusnya,” ujarnya.
Luhut meminta agar wilayah ini dipelihara.
“Pak Bupati juga sudah bantu menyelesaikan ini dan saya hanya minta satu, Pak Kapolda dan Kapolres itu betul-betul kerja sama terpadu untuk menyelesaikan ini. Tidak boleh ada kepentingan pribadi dimasukkan untuk menghambat proyek pemerintah."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.