Harga Tiket Pesawat Menjulang, Pemudik Beralih Naik Kapal Laut
Tak heran jika tiket kapal tujuan Jawa dan Makassar seminggu sebelum lebaran, yakni 7-10 Juni sudah ludes.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN -- Mahalnya harga tiket pesawat terbang berbagai rute penerbangan saat arus mudik membuat sebagian besar pemudik asal Kaltim memilih naik jasa angkutan kapal.
Tak heran jika tiket kapal tujuan Jawa dan Makassar seminggu sebelum lebaran, yakni 7-10 Juni sudah ludes.
Pantuan Tribun Kaltim di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Senin (4/6) kemarin, aktivitas arus mudik menggunakan jasa angkutan kapal sudah mulai ramai.
Elan, pemudik asal Sangatta yang ditemui Tribun hendak pulang ke Makassar mengaku, pilih mudik dahulu naik kapal laut karena harga tiket murah dan bisa banyak bawa barang bawaan.
"Kalau naik kapal enak, biar bawa barang berat, bisa angkut semua, kalau pesawat enggak bisa. Harga tiket pesawat juga mahal, " ujarnya.
Sejumlah penumpang mudik lebih awal, karena takut kehabisan tiket dan menghindari kepadatan pemudik yang diprediksi memuncak dekat Lebaran nanti.
Hal senada diungkapkan Saini Ismail, warga Sebulu, Kutai Kartanegara. Saini dan keluarga akan mudik lebaran ke Sumenep, Madura, Jawa Timur. Tahun lalu, dia naik pesawat.
Namun, apa daya, penghasilan sebagai pekerja di pabrik batu bata tak cukup lagi untuk beli tiket pesawat ke Surabaya, Saini akhirnya memilih naik kapal.
Tiket pesawat ke Surabaya sudah di atas sejuta per orang. Kalau naik kapal cukup Rp 630 ribu sudah berdua. Saini mudik naik kapal Dharma Kartika yang berangkat Selasa (5/6) ini menuju Surabaya.
Saini mengaku memilih mudik duluan, karena takut kehabisan tiket. Selain banyaknya pemesanan tiket lewat online, dan kabar tiket kapal dari Surabaya ke Kangean habis dipesan pemudik lain.
Sementara itu, menghadapi arus mudik Lebaran 2018, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero Cabang Balikpapan menambah dua unit kapal angkut. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Musim lebaran ini diprediksi bakal ada kenaikan penumpang 2‑3 persen.
Dua kapal yang disiapkan adalah KM Tidar rute Balikpapan ke Surabaya, dan KM Nggapulu rute Balikpapan ke Makassar dan Bau‑bau Sulawesi Tenggara. Tujuan Surabaya dan Sulawesi merupakan destinasi utama tiap tahun mudik.
General Manager PT Pelni (Persero) Cabang Balikpapan, Yohanis Banne melalui Kepala Operasi Ibrahim mengatakan, kedua kapal tadi sudah mendapatkan sertifikat dispensasi penambahan kapasitas dari Kementerian Perhubungan.
Awalnya, KM Tidar berkapasitas 1.904 orang, setelah dispensasi keluar, kapal itu ketambahan 75 persen kursi dari jumlah awal sekitar 1490. Kapal yang berlayar 36 jam pulang pergi Balikpapan-Surabaya ini bakal berisi sekitar 3.394 penumpang.