Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Perang Dagang Amerika-China Makin Memanas, Investor Asia Ramai-ramai Tahan Dana

Dia menyebut, saat ini investor menghindari saham-saham high-tech dan emiten kecil.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Perang Dagang Amerika-China Makin Memanas, Investor Asia Ramai-ramai Tahan Dana
Tribunnews/JEPRIMA
Pialang memperhatikan pergerakan saham di kantor Danareksa Sekuritas, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018). Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 9,69 poin atau 0,15 persen ke 6.433,32. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Reporter Kontan, Sanny Cicilia

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -

Bursa Asia merosot di perdagangan Senin pagi (18/6/2018). Investor menahan uangnya, mewaspadai hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang makin panas. 

MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2%, mendekati level terendahnya sejak 31 Mei. Pasar China dan Hong Kong ditutup hari ini karena libur festival Dragon Boat.

Sementara itu, Indeks Nikkei Jepang merosot 0,7%, dipicu kekhawatiran proteksionisme akan menjegal ekspor Jepang, yang saat ini masih tumbuh lebih baik ketimbang perkiraan. 

Jumat lalu, Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif berat sampai 25% atas produk impor China bernilai US$ 50 miliar.

Tarif yang berimbas pada 800 produk penting China ini, termasuk mobil, akan berlaku 6 Juli. 

China diberitakan akan membalas dengan memberlakukan tarif yang sama beratnya dengan sikap AS, yang berdampak pada 659 produk AS.

Baca: Ada Rumah Sakit Penjajah Belanda di Pulau Cipir, Kepulauan Seribu

Berita Rekomendasi

Produk impor dari AS yang dibidik sekitar 659 produk bernilai US$ 50 miliar. 

Pasar pun khawatir dengan sikap AS yang melabrak banyak negara dengan seruan perdagangan tak adil.

"Saat ini ada gesekan perdagangan, bukan hanya antara AS dan China, tapi juga AS dan aliansinya. Trump bahkan bisa menekan negara lain seperti Jepang dan NATO," kata Yoshinori Shigemi, global market strategist di JPMorgan Asset Management di Tokyo, seperti dikutip Reuters.

Dia menyebut, saat ini investor menghindari saham-saham high-tech dan emiten kecil. "Masih banyak likuiditas, tapi investor berhati-hati," katanya. 

 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas