ALFI: Integrasi Tarif Ruas Tol JORR Untungkan Industri Logistik
"Menggunakan jalan tol adalah kebutuhan mutlak bagi kami pebisnis logistik," ungkap Ian Sudiana
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Pemerintah mengintegrasikan tarif ruas jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) diyakini lebih menguntungkan bagi pelaku industri kargo dan logistik Tanah Air.
Pendapat itu disampaikan Wakil Ketua Kompartemen Kepabeanan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indoneisa (ALFI) Ian Sudiana.
Ian mengatakan, rencana integrasi tarif tol ruas jalan tol JORR yang akan diberlakukan dalam waktu dekat akan memberikan kepastian tarif tol jika dilihat dari segi biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha.
Sebagai salah satu pengusaha logistik dan forwarder Indonesia, menurut ian, kebijakan tersebut akan memajukan industri tersebut, tak lain lantaran Jalan Tol sebagai kebutuhan mutlak bagi sektor usaha tersebut.
Baca: PKS: Hasil Pilkada 2018, Lampu Kuning Buat Jokowi di Pilpres
"Menggunakan jalan tol adalah kebutuhan mutlak bagi kami pebisnis logistik," ungkap Ian Sudiana di sela acara focus group discussion 'Manfaat Integrasi Tol JORR untuk Pelaku Logistik' yang digelar di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Ian menjelaskan, dengan integrasi tarif tol JORR ini, pengemudi truk juga menjadi lebih nyaman dalam bekerja. Pasalnya, selama ini sebagian pengemudi truk memilih menghindari ruas tol JORR saat membawa muatan untuk sejumlah tujuan seperti ke pelabuhan lantaran tarifnya dianggap ketinggian.
Hal demikian menurut Ian Sudiana, merugikan bagi pengusaha logistik.
"Dengan diberlakukannya integrasi tarif, pengemudi truk akan lebih memilih menggunakan ruas JORR demi menghindari simpul kemacetan yang biasa terjadi di sejumlah jalan arteri," ungkapnya.
Karenanya, Ian menilai, inisiatif mengintegrasikan tarif ruas tol JORR dalam waktu dekat sebagai strategi positif. "Ini merupakan inisiatif bagus. Setelah terintegrasi, akan jadi semakin sedikit pintu yang harus dilalui untuk tapping (bayar tol). Jadi cukup satu kali bayar sampai ke pintu tol terakhir," ungkapnya.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan segera memberlakukan integrasi transaksi di ruas tol JORR sebagai tahapan menuju transaksi tol menerus (multi lane free flow) atau MLFF yang digulirkan di 2019 mendatang.
Termasuk diantaranya adalah ruas tol JORR.
Integrasi transaksi ini akan membuat tarif ruas tol JORR mengalami perubahan.
Tarif melintas ruas JORR Seksi W1 Kebon Jeruk-Penjaringan berubah menjadi Rp 15.000 dari sebelumnya Rp 7.500.
Sementara, di ruas jalan tol JORR (Terbuka) pada Seksi W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami), Seksi W2 Selatan (Ulujami-Pondok Pinang), Seksi S (Pondk Pinang-Taman Mini), Seksi E1 (Taman Mini-Cikunir), Seksi E2 (Cikunir-Cakung) dan Seksi E3 (Cakung-Rorotan) tarifnya juga berubah menjadi Rp 15.000 dari sebelumnya Rp 9.500.
Tarif juga terjadi di ruas tol Akses Tanjung Priok Seksi E-1, E2, E-2A, NS (Rorotan-Kebon Bawang) tetap sebesar Rp 15.000. Sementara, ruas tol Pondok Aren-Bintaro VIaduct-Ulujami menjadi Rp 15.000 dari sebelumnya Rp 3.000.
Ruas Bintaro-Tanjung Priok semula Rp 27.500 (tol Pondok Aren-Bintaro-Ulujami +JORR +Akses Priok) berubah menjadi Rp 15.000.
Sementara, ruas JORR-Tanjung Priok yang semula Rp 24.500 (JORR+Akses Priok) kini turun menjadi Rp 15.000 dan JORR-JORR W1 dari sebelumnya mencapai Rp 17.000.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.