Budi Karya: Negara Keluar Duit Rp 43 Triliun Buat Perbaiki Jalan Rusak Gara-gara Truk Overload
"Ini angka yang mengerikan! Kerugian negara Rp 43 triliun per tahun sementara kita bangun jalan Rp 26 triliun."
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendaraan over dimensi over load (ODOL) atau angkutan barang yang kelebihan muatan membuat negara rugi hingga Rp 43 triliun per tahun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan biaya tersebut hanya digunakan untuk perbaikan jalan saja.
Padahal dengan biaya tersebut pemerintah bisa membangun jalan tol yang kisaran biayanya Rp 26 triliun.
"Ini angka yang mengerikan! Kerugian negara Rp 43 triliun per tahun sementara kita bangun jalan Rp 26 triliun jadi anggaran untuk perbaikan begitu besar," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat (3/7/2018).
Baca: Kominfo Blokir Aplikasi Video Musik TikTok, Banyak Kontennya Brebahaya Buat Anak
Baca: KM Lestari Maju Tenggelam di Perairan Selayar, Ada Dugaan Kapal Bocor
Untuk mengatasi hal tersebut Kemenhub bekerja sama dengan Korlantas akan melakukan tindakan tegas berupa hukuman kepada kendaraan yang didapati kelebihan muatan dan kelebihan panjang.
Nantinya petugas akan meminta kendaraan tersebut menurunkan barangnya apabila kelebihan dan memotong bagian kendaraan apalagi ukurannya tidak sesuai aturan.
"Seminggu ini akan sosialisasi, lalu nanti ini ada pelanggaran akan kami tindak," ungkap Budi Karya.
Selain jalan rusak karena angkutan ODOL, efek lainnya adalah kerusakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), dan kecepatan lalu lintas yang berkurang seharusnya bisa 60 sampai 70 km per jam menjadi 40 km per jam karena kendaraan yang kelebihan muatan jalannya lebih lambat.