Kondisi Global Bergejolak, BTN Optimistis Target Kinerja 2018 Bisa Tercapai
Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimistis target kinerja tahun ini bisa tercapai walau perseroan tidak mengubah target bisnis 2018.
Editor: Sanusi
![Kondisi Global Bergejolak, BTN Optimistis Target Kinerja 2018 Bisa Tercapai](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dirut-btn-resmikan-kanwil-iv-btn-makassar_20151215_113347.jpg)
Menurut Iman, untuk mencapai target bisnis tersebut, Bank BTN akan melakukan efisiensi pada biaya operasional, peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) berbiaya rendah sehingga NIM terjaga dan pencapaian target Fee Based Income.
“Jadi tidak perlu khawatir mengenai bisnis BTN yang kami bisa lakukan adalah membukukan kinerja yang sesuai dengan target dan itu baru akan dilihat investor atau masyarakat setelah laporan keuangan Juni, September dan Desember nanti keluar,” tegas Iman.
Tercatat kuartal I-2018 emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini membukukan penyaluran kredit mencapai Rp 202,5 triliun atau meningkat 19,34 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 169,68 triliun.
Dari jumlah total kredit tersebut, kredit perumahan menempati porsi 91,09 persen, naik 20,32 persen dari Rp 153,31 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp 184,46 triliun di akhir Maret 2018. Sedangkan, kredit non-perumahan meningkat 10,17 persen dari Rp 16,37 triliun menjadi Rp 18,03 triliun.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN ini juga turut menunjang kenaikan aset perseroan sebesar 20,73 persen dari Rp 214,31 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp 258,73 triliun di periode yang sama tahun ini. Dengan capaian tersebut, laba bersih Bank BTN tercatat naik 15,13 persen dari Rp 594 miliar pada akhir Maret 2017 menjadi Rp 684 miliar di periode yang sama tahun ini.
Untuk DPK, perseroan berhasil tumbuh 23,54 persen secara tahunan dari Rp 157,41 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp 194,48 triliun per kuartal I-2018. Adapun, pertumbuhan terbesar simpanan BTN bersumber dari kenaikan tabungan sebesar 43,35 persen dari Rp 30,74 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp 44,06 triliun di periode yang sama tahun ini.
Penghimpunan giro dan deposito juga menjadi penopang laju kenaikan DPK dengan pertumbuhan masing-masing 22,55 persen menjadi Rp 51,14 triliun dan 16,87 persen menjadi Rp 99,28 triliun per 31 Maret 2018.