51 Persen Saham Freeport Dibeli Pemerintah dari Dana Pinjaman 11 Bank
Pinjaman yang ditawarkan akan lebih besar dibanding jumlah harga yang sudah disepakati yakni US$ 3,85 miliar.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Pratama Guitarra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diwakili oleh Holding Industri Pertambangan yakni PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan membeli divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) seharga US$ 3,85 miliar dengan dana pinjaman dari 11 bank.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dana untuk pengambilan divestasi saham 51% merupakan pinjaman sindikasi 11 bank baik nasional maupun asing.
Pinjaman yang ditawarkan akan lebih besar dibanding jumlah harga yang sudah disepakati yakni US$ 3,85 miliar.
"Yang sudah ditawarkan lebih besar daripada yang kami butuhkan, jadi tergantung kami mau berapa. Karena tidak mungkin kami butuh US$ 3,8 miliar pinjamnya US$ 7 miliar," ungkapnya.
Baca: Nasdem Yakin Jokowi Menang di Pilpres 2019, Syaratnya Harus Duet dengan Mahfud MD
Namun sayangnya ia enggan membeberkan sejumlah bank yang menawarkan pinjaman untuk divestasi saham Freeport. Yang jelas, kata Budi, hal itu masih didiskusikan dengan pihak bank.
Saat ini Inalum memiliki posisi cash sekitar US$ 1,5 miliar. "Cash Inalum ada," tandasnya.
Baca: Penerimaan Siswa Baru: Satu Bangku SMP Negeri di Depok Dijual dengan Harga Mulai dari Rp 5 Juta
Asal tahu saja, pada Kamis (12/7), Kementerian Keuangan (Kemkeu), Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) serta Freeport McMoRan.inc (FCX) menandatangani Head of Agreement (HoA)) untuk menyepakati pokok-pokok divestasi saham 51% Freeport Indonesia.
HoA tersebut mengikat harga divestasi saham 51% senilai US$ 3,85 miliar agar tidak berubah.
Rinciannya, US$ 3,5 miliar harga 40% participating interest (PI) Rio Tinto dan 9,36% milik PT Indocoper dengan harga US$ 350 juta.
Seluruh saham PT Indocoper dimiliki seluruhnya oleh Freeport McMoRan.inc.