Fujitsu Siapkan Langkah Khusus Garap Sektor Making Indonesia 4.0
Setidaknya ada lima poin yang menjadi fokus Fujitsu untuk pengembangan Indonesia 4.0.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fujitsu melirik making Indonesia 4.0 sebagai fokus pengembangan services pada tahun ini.
Untuk itu, perusahan teknologi informasi asal Jepang ini menyiapkan langkah khusus.
Langkah awal yang disiapkan ialah dengan membentuk divisi baru, yakni Public Sector Business Division (PSBD).
“Divisi ini sengaja kita set-up untuk menyikapi tantangan tersebut,” ujar Country Head Managed Infrastructure Services (MIS) Fujitsu Indonesia, Ewin Tan, Kamis (19/7/2018) dilansir Kontan.co.id.
Menurut Ewin, pihaknya berusaha untuk menyelaraskan berbagai macam services dan solusi dengan apa yang menjadi inisiatif pemerintah.
Saat ini, making Indonesia 4.0 menjadi perhatian serius pemerintah, dan juga dunia industri.
Presales Solutions Architect Fujitsu Indonesia, Izzun Nasrun menerangkan, setidaknya ada lima poin yang menjadi fokus Fujitsu untuk pengembangan Indonesia 4.0.
Lima poin itu yakni Artificial Intelligence (AI) super computer deep learning, Ubiquitous Wareable IoT, Smart Digital Factory, Digital Agriculture, dan Digital Marketing.
“4.0 ini tak berarti menghilangkan peran manusia. Sebab, manusia adalah pengelola informasi. Karena itu kita mengusung human centric innovation dengan kolaborasi dari people, information, dan infrastructure,” jelasnya.
Selain sektor industri, dalam pengembangan Indonesia 4.0 ini, Fujitsu juga menyasar sektor pemerintahan sebagai market utamanya.
Untuk industri, alasannya jelas, karena sektor ini membutuhkan aplikasi dari teknologi terkini guna melakukan efisiensi dan mengoptimalkan model bisnisnya.
Sedangkan untuk sektor pemerintahan, tren smart city atau smart government yang sekarang ada juga membutuhkan teknologi terbaru seperti IoT, AI dan Big Data untuk bisa merealisasikannya.
Hingga saat ini, disebutkan bahwa sudah ada sejumlah industri, lembaga pemerintahan dan pemerintah daerah yang memakai jasa dari Fujitsu ini.
Namun, baik Ewin maupun Izzun tidak dapat merincinya. “belum bisa di-share. Beberapa industri sudah ada. Public service, otomotif, beberapa Pemda,” ujar Ewin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.