Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kadin: Pelemahan Nilai Tuka Rupiah Bahayakan Industri Olahan Petrokimia

"Bisa dilihat industri hulu di Indonesianya, pemerintah tampaknya masih belum melakukan pekerjaan rumahnya," ujarnya

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kadin: Pelemahan Nilai Tuka Rupiah Bahayakan Industri Olahan Petrokimia
TRIBUN/HO
Aktivitas pekerja di kompleks pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten (28/2/2018). 

Laporan Reporter Kontan, Agung Hidayat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Naiknya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah akhir-akhir ini menjadi sinyal merah bagi industri tanah air.

Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Industri Hulu dan Petrokimia, Achmad Widjaja mengatakan, bila kondisi ini terus berlanjut maka beban akan terasa bagi industri olahan, khususnya petrokimia.

Achmad menilai, sektor tersebut sampai saat ini belum memiliki industri hulu yang mendukung kemandirian.

"Bisa dilihat industri hulu di Indonesianya, pemerintah tampaknya masih belum melakukan pekerjaan rumahnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (20/7/2018).

Dia menekankan, perlunya peran BUMN terutama yang berada pada sektor energi untuk memulai industri hulu di petrokimia tersebut.

Di saat nilai tukar rupiah yang melemah dan kenaikan harga minyak, mau tak mau industri hilir dan intermediate petrokimia bakal tergerus.

Baca: Ketua MUI Maruf Amin Nyatakan Siap Jadi Cawapres Jokowi

Berita Rekomendasi

"Sementara pemerintah ini terlalu sering memproteksi, larang impor dan semacamnya. Industri harusnya disiapkan untuk berkompetisi agar tidak manja," katanya.

Belum lagi, sulitnya mendapatkan material bahan baku dari industri hulu dalam negeri menyebabkan para pelaku dunia usaha petrokimia menjadi sulit berkembang.

Baca: Harga Jengkol di Pasar Ciawi Makin Mencekik Leher, Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

"Selain hulu, harga energi disini pun mahal dan tidak kompetitif dibandingkan dengan tetangga," sebut Achmad.

Dia menyesalkan beberapa proyek pemerintah terkait di sektor hulu dan energi yang masih belum terselesaikan dengan baik.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas