Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum

PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bekerjasama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) dan HanBang Bio (Kyung Hee University) Korea Selatan meresmikan laboratorium kultur jaringan (tissue culture),  Rabu (18/7/2018).

Laboratorium tersebut terletak di Fakultas Teknobiologi, Kampus II, Ubaya.

Peresmian Laboratorium kultur jaringan ini merupakan bentuk komiten Bintang Toedjoe dan Kalbe dalam mendukung terciptanya industri farmasi herbal yang terintegrasi, khususnya dalam hal kemandirian bahan baku.

Saat ini hampir 90 persen produsen obat herbal masih mengimpor bahan baku.

Bintang Toedjoe sebagai satu bagian dari produsen dengan produk herbal ingin mengurangi ketergantungan import bahan baku herbal dengan mengembangkan bahan baku di dalam negeri melalui kultur jaringan.

“Kita produk leader minuman kesehatan kan Extra Joss dari ginseng dan kita import bahan baku. Makin lama makin besar importnya, dan itu jadi problem buat kami. Supaya mengurangi import, kami anak perusahaan Kalbe mendukung visi misi pemerintah. Hal ini supaya jangan bahan baku diimport semua. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Datanglah Ubaya dan ahli gingseng dari Korea, mau mengembangkan gingseng dengan tissue culture,” ujar Simon Jontan, Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Rabu (18/7/2018).

Simon menuturkan selain mengurangi import, misi lain di balik pengadaan laboratorium kultur jaringan tersebut adalah memeperkenalkan bahan herbal Indonesia.

Sehingga tak hanya ginseng yang terkenal di seluruh dunia, tetapi bahan herbal Indonesia seperti jahe merah juga bisa dikenal.

Di laboratorium ini akan dikembangkan kultur jaringan dari gingseng dan jahe merah.

Bintang Toedjoe merupakan perusahaan yang memiliki produk andalan minuman kesehatan Extra Joss, obat batuk Komix, obat sakit kepala Puyer No 16 serta obat herbal masuk angin Bintang Toedjoe Masuk Angin. (*)