Semester I 2018, BRI Bukukan Laba Bersih Rp 14,9 Triliun
“Target kami di tahun 2022 penyaluran kredit ke segmen MKM mencapai 80 persen dari total kredit BRI.”
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 14,9 triliun pada semester pertama 2018. Perolehan tersebut tercatat naik 11 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengungkapkan, faktor utama penopang laba Bank BRI tersebut yakni penyaluran kredit yang tumbuh double digit dan di atas rata rata industri perbankan Indonesia.
“Hingga akhir triwulan II 2018, Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 794,3 triliun atau naik sebesar 15,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 687,9 Triliun,” kata Suprajarto, Selasa (31/7/2018) di Jakarta.
Dari sisi komposisi, segmen Mikro, Kecil dan Menengah (MKM) masih mendominasi penyaluran kredit Bank BRI. Tercatat senilai Rp 602,7 Triliun atau sekitar 75,9 persen dari total kredit BRI disalurkan ke segmen MKM.
“Target kami di tahun 2022 penyaluran kredit ke segmen MKM mencapai 80 persen dari total kredit BRI,” imbuhnya.
Baca: Mahfud MD: Di Indonesia Tikusnya Lebih Besar dari Kucingnya
Hingga paruh pertama tahun ini, Bank BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 44,4 triliun kepada lebih dari 2,2 juta debitur. Pencapaian ini tercatat setara 55,9 persen dari target penyaluran KUR BRI di tahun 2018 yakni sebesar Rp 79,7 Triliun.
Adapun, untuk rasio kredit bermasalah, NPL Gross BRI yang tercatat sebesar 2,41 persen pada semester I 2018. NPL BRI tercatat lebih kecil daripada NPL industri, di mana NPL industri perbankan di Indonesia tercatat 2,67 persen pada Juni 2018.
Sementara, Dana Pihak Ketiga BRI tercatat tumbuh 9,11 persen ke posisi Rp 838 Triliun di Triwulan II 2018 dari posisi Rp 768 Triliun di Triwulan II 2017.
Suprajarto menuturkan, kinerja BRI ditopang oleh peningkatan efisiensi operasional perusahaan. Rasio BOPO Bank BRI di akhir Juni 2018 tercatat sebesar 72,0 persen, lebih rendah dibandingkan dengan BOPO di posisi akhir Juni 2017 yakni 73,4 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.