Turun 58 Persen, Rugi Bersih Garuda di Semester I 2018 Rp 1,68 Triliun
"Dengan demikian kinerja operasional dan performa keuangan perusahaan yang menunjukkan perbaikan kinerja," kata Pahala
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (GIAA) berhasil menekan kerugian hingga 58,55 persen sepanjang semester I periode Januari hingga Juni 2018.
Pada semester pertama ini total rugi bersih sebesar 116,858 dolar AS atau setara dengan Rp 1,68 triliun sedangkan tahun lalu pada periode yang sama mencapai 281,92 dolar AS.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury menyebutkan, turunnya kerugian tersebut ditunjang oleh pendapatan operasional Garuda atau operating revenue semester I yang meningkat 5,9 persen menjadi 1,9 dolar AS dari tahun 2017 yang tercatat 1,8 dolar AS.
"Dengan demikian kinerja operasional dan performa keuangan perusahaan yang menunjukkan perbaikan kinerja," kata Pahala di Kantor Garuda, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).
Selain itu, selama semester I 2018, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan jumlah penumpang sebesar 8,3 persen dengan total angkutan penumpang sebanyak 18,7 juta penumpang.
Kemudian kargo yang diangkut juga meningkat sebesar 2,7 persen menjadi 225 ribu ton.
Dari sisi tingkat ketepatan waktu atau on time performance (OTP) Garuda berhasil mencapai 89 persen atau meningkat dibandingkan semester I 2017 yang saat itu mencapai 85,8 persen.
Baca: Solidkan Koalisi, Gerindra Bersama PAN dan PKS Gelar Pertemuan Malam Ini
"Dari sisi operasional cukup baik, aircraft utilization dari 9:26 jam menjadi 9:40 jam, naik sekitar 14 menit," kata Pahala.
Sementara itu, pertumbuhan pendapatan anak usaha Garuda Indonesia sebesar 28,4 persen, Citilink misalnya berhasil mencatatkan pertumbuhan penumpang hingga 25,6 persen menjadi 7 juta penumpang dari 5,67 pada semester I-2017.
Garuda juga mengembangkan rute domestik baru seperti penerbangan langsung Jakarta-Sorong, Makassar-Palembang, sedangkan rute internasional dibuka ke Xian, Guangzou, hingga Mumbai.