Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kisah Sukses Pengusaha Batik yang Memulai Bisnis dengan Modal Rp37 Juta dari Uang Sumbangan Nikahan

Kesuksesan tak akan datang begitu saja tanpa usaha dan tekat yang kuat. Hal ini juga dicerminkan oleh seorang pengusaha batik sukses, Sally Giovanny

Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kisah Sukses Pengusaha Batik yang Memulai Bisnis dengan Modal Rp37 Juta dari Uang Sumbangan Nikahan
instagram.com/sally.giovanny/
Bermodal dari Uang Amplop Kondangan, Pasangan Ini Sukses Dirikan Usaha Batik 

TRIBUNNEWS.COM - Kesuksesan tak akan datang begitu saja tanpa usaha dan tekat yang kuat.

Hal ini juga dicerminkan oleh seorang pengusaha batik sukses, Sally Giovanny dan suaminya Ibnu Riyanto.

Sally sendiri merupakan pemiliki brand batik Trusmi yang telah berdiri sejak 2006 yang telah memiliki 9 showroom batik di seluruh Indonesia.

Usaha sukses dengan omset ratusan juta ini bermula dari Sally dan suaminya yang pada tahun 2006 baru saja menikah.

Karena tak memiliki pengalaman kerja, mereka memutuskan untuk berwirausaha yang bermula dari uang amplop pemberian tamu undangan pernikahannya.

Dilansir dari Tribun Jabar, Pasangan ini mendapatkan modal sebesar Rp37 juta, mereka kemudian membeli kain mori dan putih pilis untuk membuat batik yang kemudian mereka jual dengan keuntungan hanya Rp 8 ribu per lembar kain.

"Sejak menikah kami memang langsung memutuskan membuka usaha batik.

Berita Rekomendasi

Kebetulan modalnya diperoleh dari amplop saat nikahan, ya sekitar Rp 37 juta," ujar perempuan 30 tahun itu.

Namun, kebanyakan yang terjual adalah kain mori untuk kafan sehingga ia tak mendapatkan keuntungan.

Mulanya ia cukup ragu berwirausaha, karena tak memiliki latar belakang pendidikan di bidang bisnis.

"Kami memang tidak memiliki latar belakang bisnis atau sekolah bisnis.

Saya dan suami sama-sama lulusan SMA dan kami menikah muda. Tapi orang tua kami sama-sama pebisnis sehingga kami belajar dari mereka," kata Sally.

Lima bulan mengalami kerugian, atas saran mertuanya ia kemudian membuat batik dari kain sisa penjualannya.

Sisa modal usaha yang masih ada 12 juta kemudian ia serahkan pada perajin batik kecil di daerah tempat tinggalnya, Trusmi.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas