Klaim Sudah Ada Kepastian Tarif, Go-Jek Minta Driver Tidak Demo
Nila menjabarkan, dari segi tarif sebenarnya tarif yang ditawarkan Go-Jek sudah yang paling tinggi dengan kisaran Rp 2.200 hingga Rp 2.300 per kilome
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Go-Jek Indonesia mengimbau kepada para driver-nya untuk mendukung ajang olahraga Asian Games 2018 yang akan dimulai pekan depan.
Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita menuturkan adanya rencana demo karena masalah tarif diharapkan tidak terjadi karena Go-Jek berupaya untuk terus menyejahterakan drivernya.
"Kami imbau seluruh bangsa. Kan ini perhelatan internasional. Kami selalu upayakan pendapatan maksimal dan kesejahteran bagi driver. Kami ada program untuk driver," ungkap Nila saat ditemui di kawasan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Nila menjabarkan, dari segi tarif sebenarnya tarif yang ditawarkan Go-Jek sudah yang paling tinggi dengan kisaran Rp 2.200 hingga Rp 2.300 per kilometer untuk jarak pendek.
"Tarif ini yang membuat mitra driver menerima tarif yang paling tinggi di industri, jadi ini yang diterima oleh driver ya bukan yang dibayarkan penumpang," kata Nila.
Baca: 11 Hari Pameran, Astra Financial Raih Rp 1 Triliun Aplikasi Pembiayaan
Kemudian dalam rangka memberikan tambahan, Go-Jek memberikan penghasilan tambahan melalui program tujuh belasan, sebesar Rp 250.000 yang dihitung berdasarkan banyaknya bintang yang didapat.
Setiap tujuh poin yang berhasil dikumpulkan driver go-jek akan mendapatkan satu bintang dan setiap minggunya akan ada 7.000 mitra yang mendapatkan bintang yang paling banyak itulah yang akan mendapatkan bonus tersebut.
Adapun program berlaku mulai tanggal 17 Agustus hingga 7 september 2018 atau sekitar dua minggu yang berarti bakal ada 14.000 driver yang beruntung.
"Masing-masing mendapat Rp 250.000 per orang di luar bonus normal mereka," kata Nila.
Tidak hanya dengan memberikan tambahan pendapatan, Go-Jek juga berupaya menjalin hubungan yang baik dengan mitra dengan mengadakan program pertemuan untuk saling bertukar pendapat.
"Kami selalu punya komunikasi dua arah dengan mitra driver. Setahun belakangan kami punya forum komunikasi reguler, kami ada kopdar setiap 2 minggu sekali, berlaku di seluruh mitra gojek. Karena kami mau dengar pendapat dan masukan dan aspirasi mitra driver," pungkas Nila.