Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Demi Keamanan, Pelni Minta Pemerintah Perketat Aturan di Kapal dan Pelabuhan

Direktur Angkutan Barang Pelni, Harry Boediarto, menyebutkan memang pada tahapan awal penertiban pasti akan kurang disukai pengguna

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Demi Keamanan, Pelni Minta Pemerintah Perketat Aturan di Kapal dan Pelabuhan
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas ISS Indonesia saat membersihkan fasilitas umum di kawasan Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Kamis (2/8/2018). Mereka setiap hari selalu menjaga kebersihan di Pelabuhan Bakauheni agar para pengunjung merasa nyaman ketika berada ditempat tersebut. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengusulkan agar pemerintah lebih mengetatkan aturan jika ingin menjadikan angkutan laut sebagai primadona transportasi nasional.

Direktur Angkutan Barang Pelni, Harry Boediarto, menyebutkan memang pada tahapan awal penertiban pasti akan kurang disukai pengguna angkutan laut.

Namun jika pengguna sudah merasakan hasilnya seperti tidak ada lagi barang-barang tajam yang masuk ke dalam kapal dipastikan pengguna akan nyaman dan terbiasa.

Optimisnya Pelni tersebut juga melihat keberhasilan dari aturan yang berhasil diterapkan di bandara dan stasiun.

"Pemerintahan sekarang ini harus siapkan antisipasi, kalau ingin angkutan laut bisa jadi primadona di negara ini berarti semua hal harus mulai diperhatikan. Awalnya kita mengalami kesel diperiksatapi akan menimbulkan kenyamnan juga buat kita," ungkap Harry saat ditemui di kantor Pelni Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).

Baca: IHSG Ditutup Menguat ke Posisi 5.816,59 Poin

Maka dari itu, Pelni mendukung pemerintah yang berencana untuk memperketat aturan di pelabuhan layaknya di bandara dan stasiun baik untuk penumpang maupun untuk barang dengan menggunakan xray dan metal detector.

Berita Rekomendasi

Pasalnya kejadian kebakaran kapal kerap terjadi karena muatan berbahaya yang lolos masuk ke kapal seperti ada kejadian kecolongan masuknya batu bara dan lpg ke dalam kapal.

Yang kerap kecolongan tersebut khususnya barang-barang pengiriman lokal, karena kalau barang ekspor impor telah melalui pengecekan oleh bea cukai.

Sehingga dengan adanya peningkatan keamanan itu diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kapal yang saat ini masih tinggi.

"Khusus barang dalam negeri masih dirasa belum dilakukan yang sama seperti untuk ekspor-impor itu ada x-ray bea cukai itu ada, untuk barang dalam negeri kita ditugaskan operator angkut barang pas diatas kapal kita baru tahu ternyata ada batu baranya yang bisa menciptakan kebakaran," kata Harry.

Harry menyebutkan saat ini pelni sudah menerapkan pengecekan sendiri untuk penumpang dan barang yang akan diangkut namun apabila ada regulasi dari pemerintah diharapkan dapat meningkatkan regulasinya.

"Sekarang sudah mulai untuk angkutan barang kita sudah mulai pakai packaging yang berbeda sebagai penanda, lalu dari timbangan manual kita sudah gunakan yang elektronik," pungkas Harry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas