Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penerimaan Pajak 2019 Ditargetkan Rp 1.737,8 Triliun

“Kami juga akan lanjutkan dengan AEoI dan kami akan meningkatkan kepatuhan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Penerimaan Pajak 2019 Ditargetkan Rp 1.737,8 Triliun
Syahrizal Sidik
Menteri Keuangan Sri Mulyani 

Laporan Reporter Kontan, Ghina Ghaliya Quddus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemerintah menargetkan penerimaan pajak dalam negeri dalam RAPBN tahun 2019 sebesar Rp 1.737,8 triliun.

Berdasarkan nota keuangan RAPBN 2019, angka ini meningkat sebesar 15,4% jika dibandingkan dengan outlook tahun 2018. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan proyeksi kinerja perekonomian dalam negeri.

“Kami juga akan lanjutkan dengan AEoI dan kami akan meningkatkan kepatuhan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kawasan GBK, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Sedangkan dari sisi harga komoditas walaupun diproyeksikan cenderung stabil atau stagnan, diperkirakan masih akan berpotensi membaik sehingga akan berdampak positif terhadap proyeksi penerimaan pajak dalam negeri tahun 2019.

Lebih rinci, PPh pada tahun depan diharapkan semakin meningkat di tahun 2019 melalui peningkatan basis pajak hasil program pengampunan pajak (tax amnesty) dan pertumbuhan pendapatan masyarakat. 

Baca: Diklaim Produksi Surplus, Faktanya Januari-Juli Bulog Impor 1,18 Juta Ton Beras

Pendapatan PPh yang terdiri dari PPh migas dan PPh nonmigas dalam RAPBN tahun 2019 ditargetkan sebesar Rp 889.544,4 miliar atau naik 16,9% jika dibandingkan dengan outlook tahun 2018. 

Berita Rekomendasi

Kenaikan target PPh dalam RAPBN 2019 tersebut, berasal dari PPh nonmigas di mana dalam RAPBN tahun 2019 ditargetkan sebesar Rp 827.260,0 miliar atau naik 17,2% dibandingkan targetnya dalam outlook tahun 2018.

Selain implementasi AEoI dan monitoring, pengawasan, dan penegakan hukum pasca-amnesti pajak, perbaikan harga komoditas utama dunia juga diperkirakan akan mendorong perbaikan kinerja pada perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan mineral dan batubara.

Sementara itu, PPh yang berasal dari sektor migas dalam RAPBN tahun 2019 diperkirakan sebesar Rp 62.284,4 miliar meningkat 12,4% jika dibandingkan dari outlook 2018. 

Kenaikan target PPh migas tersebut disebabkan terutama oleh meningkatnya proyeksi lifting gas dan proyeksi kenaikan ICP serta kurs rupiah terhadap dollar AS.

Sementara itu, pendapatan PPN dan PPnBM dalam RAPBN 2019 ditargetkan mencapai Rp 655.060,0 miliar atau meningkat 16,0% dari target dalam outlooktahun 2018. 


Target pendapatan PPN dan PPnBM tahun 2019 terdiri atas pendapatan PPN dan PPnBM dalam negeri sebesar Rp 446.773,1 miliar, PPN dan PPnBM impor sebesar Rp 207.935,8 miliar serta PPN dan PPnBM lainnya sebesar Rp 351,1 miliar.

Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh upaya untuk mendorong konsumsi rumah tangga dengan memperbaiki program perlindungan sosial.

 
 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas