Kurs Rupiah Cetak Rekor Terendah Terhadap Dollar Singapura
Sepanjang tahun ini, nilai tukar rupiah sudah melemah sekitar 5,74% terhadap dollar Singapura.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Grace Olivia dan Michelle Clysia Sabandar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih tertekan terhadap beberapa valuta asing yang kerap diperdagangkan. Salah satunya terhadap dollar Singapura.
Pada perdagangan kemarin, kurs dollar Singapura mencapai Rp 10.738,6 per dollar Singapura. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa kurs mata uang Singapura terhadap rupiah.
Sepanjang tahun ini, nilai tukar rupiah sudah melemah sekitar 5,74% terhadap dollar Singapura.
Di saat yang sama, mata uang Garuda juga masih tertekan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Kemarin, kurs rupiah terhadap dollar AS turun 0,13% jadi Rp 14.645 per dollar AS.
Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah sudah melemah 8,01% terhadap USD.
Baca: Data Membuktikan, Perempuan Lebih Jago Nyetir Mobil Ketimbang Laki-laki
Selain itu, rupiah melemah terhadap dollar Australia, meski tidak terlalu dalam. Sepanjang tahun ini, rupiah melemah 1,08% terhadap aussie. Kemarin, rupiah dilego Rp 10.704 per dollar Australia.
Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja menjelaskan, rupiah tertekan dalam terhadap dollar Singapura lantaran kebijakan moneter Monetary Authority of Singapore (MAS), bank sentral negara tersebut.
April 2018 lalu, MAS mengubah kebijakan moneter dari netral menjadi apresiasi bertahap (gradual appreciation).
Kebijakan moneter MAS memang berbeda dengan Bank Indonesia maupun bank sentral dunia lainnya. "MAS menggunakan exchange rate policy, sementara Bank Indonesia menggunakan interest rate policy," jelas Enrico, Rabu (29/8/2018).
Baca: Ototips: Cara Mengatasi Remote Keyless Toyota Kijang Innova yang Tiba-tiba Mati
Hal ini membuat pergerakan SGD cenderung lebih elastis dan reaktif terhadap sentimen global.
SGD akan bergerak melemah terhadap USD di saat ada sentimen negatif global. Contoh, ketika krisis Turki menyeruak. "Namun, saat isu mereda, SGD mampu menguat lebih cepat dan lebih tinggi," ujar Enrico.
Sementara, rupiah masih terus tertekan sentimen negatif. Ini membuat penurunan rupiah terhadap dollar Singapura cukup dalam.
Dolar Australia kurang oke