BPS: Agustus 2018, Deflasi 0,05 Persen
Adapun tingkat inflasi berdasarkan tahun kalender tercatat di level 2,13 persen. Sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 3,20 persen.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Badan Pusat Statistik menyatakan pada Agustus 2018 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen.
Adapun tingkat inflasi berdasarkan tahun kalender tercatat di level 2,13 persen. Sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 3,20 persen.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (3/9/2018).
Menurutnya, capaian tersebut terbilang menggemberikan karena tingkat inflasi masih berada di bawah target yang ditetapkan pemerintah sebesar 3,5 persen.
“Secara umum deflasi pada Agustus 2018 dipengaruhi turunnya harga telur ayam, bawang merah, dan angkutan udara,” kata Suhariyanto.
Baca: Zulkifli Hasan Puji Penyelenggaraan Asian Games 2018
Rinciannya, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,10 persen; kelompok sandang sebesar 0,07 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu: kelompok makanan jadi sebesar 0,35 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,03 persen.
Sementara, tingkat inflasi komponen inti secara tahunan sebesar 2,90 persen. Untuk komponen harga yang diatur pemerintah terjadi deflasi sebesar 0,06 persen secara bulanan dan inflasi 2,55 persen secara tahunan.
Dari 82 kota yang dipantau BPS, 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 2,49 persen. Sementara, inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 0,62 persen.